KARAWANG-Rumah Sakit Mandaya Karawang sukses menggelar Corporate Gathering 2022, dengan mengangkat tema Membangun Sinergi Melalui Kerjasama Layanan Kesehatan dengan Layanan Jaminan Sosial, Selasa (29/3).
Acara ini dikemas dengan bentuk edukasi pelayanan kesehatan dan sosialisasi program Jaminan Kecelakaan Kerja, dengan menghadirkan para ahli dibidangnya. Antara lain, dr. Bayu Antara Hadi, Sp.OT dokter spesialis Ortopedi & Traumatologi Mandaya Hospital Karawang yang membahas tentang “Penanganan Awal Kecelakaan pada Cedera Otot & Tulang. Kemudian R. Edy Suryono Kepala Cabang BPJS TK Karawang, I GPN Arga G narasumber berasal dari Jasa Raharja Karawang dan Ipda Aan J, S.H selaku Kanit Laka Polres Karawang.
Direktur Utama RS. Mandaya Karawang, Dr. Andri Wiguna Sp.OT, MARS mengatakan, acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan kerjasama dengan perusahaan mitra Mandaya Hospital Karawang, dengan memperkenalkan keunggulan layanan Trauma Center yang ada di Mandaya Hospital Karawang. “Kita juga memperkenalkan layanan dan fasilitas kesehatan Mandaya Hospital Group, sosialisasi program jaminan kecelakaan kerja yang bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, Jasa Raharja, dan Satuan Lalu Lintas Polres Karawang,” katanya.
Baca Juga:Telkomsel Serahkan Mesin dan Latih Roasting KopiPemdes Mundusari Realisasikan Anggaran Dana Desa Tahap 1
Dr. Andri menambahkan, pentingnya memberikan perkembangan terkini tentang alur diagnosis dan tatalaksana pada kasus trauma, akibat kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Kemudian memberikan wawasan baru tentang perawatan dan tindakan pada pasien trauma dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien. “Hal ini masih sangat diperlukan mengingat tingginya angka mortalitas yang tinggi pada pasien-pasien kegawatan daruratan kasus trauma. Penanganan awal yang tepat diharapkan dapat menurunkan angka mortalitas pada pasien,” katanya.
Dokter Bayu Antara Hadi, Sp.OT dokter spesialis Ortopedi & Traumatologi Mandaya Hospital Karawang mengungkapkan, kasus-kasus trauma banyak terjadi, sering menimpa organ multisistem. “Ini tetap harus mendapatkan penanganan yang optimal walaupun kita masih mengalami pandemi Covid-19,” katanya.
Menurutnya, penanganan trauma tetap berpegang pada prinsip-prinsip manajemen trauma ATLS (Advanced Trauma Life Support), yaitu dengan prinsip universal precaution (keselamatan diri dan pasien) dan pencegahan terjadinya cedera lebih lanjut. Prosedur Primary dan Secondary Survey tetap merupakan prosedur penanganan utama. Jangan lupakan keamanan penolong dan pasien, APD yang memadai harus dipakai. Jika pasien harus dirujuk, pasien dirujuk dalam keadaan stabil sesuai prosedur rujukan yang baik. “Titik berat primary survey adalah untuk menyelamatkan jiwa. Sedangkan titik berat secondary survey adalah untuk memeriksa seluruh tubuh pasien dan mengevaluasi seluruh prosedur yang sudah dilakukan atau alat yg sudah dipasang. Secondary survey dilakukan setelah pasien stabil,” paparnya.