Health – Marah merupakan emosi normal yang dimiliki oleh setiap orang. Namun, ada saatnya amarah datang tanpa bisa dicegah. Marah tanpa alasan dan menjadi mudah tersinggung ternyata bisa disebabkan oleh banyak faktor dan semuanya terjadi dalam diri sendiri.
Sebenarnya, marah bukan tanda bahwa kamu terkena sakit mental. Tetapi, kemarahan yang datang secara mendadak sangat mungkin disebabkan oleh gangguan mental yang terjadi. Bisa saja kamu tidak mempunyai cukup waktu untuk membiasakan diri menghadapi emosi yang muncul tanpa sebab.
Kerap Marah Tanpa Alasan? Ini Penyebabnya
Sindrom pramenstruasi
Sindrom pramenstruasi atau PMS datang pada satu atau dua minggu sebelum masa menstruasi. Ciri-ciri yang sering muncul adalah perubahan suasana hati diikuti perubahan nafsu makan dan kelelahan. Situasi tersebut dapat terjadi karena adanya perubahan hormon estrogen yang naik atau turun secara cepat.
Hormon yang tidak seimbang
Baca Juga:Catat! Rekomendasi Film Untuk Hadapi Quarter Life Crisis, Sudah Nonton yang Mana?Ramadhan Di Depan Mata, Berikut Keutamaan Memberi Takjil Buka Puasa
Ketidakseimbangan hormon tiroid juga dapat menjadikan perubahan suasana hati yang sulit ditebak. Hal ini sering disebut juga dengan hipotiroidisme atau kondisi saat kelenjar tiroid tidak bisa menghasilkan jumlah yang cukup. Apabila mengalami hal tersebut, gejala yang paling sering muncul adalah gelisah dan marah tanpa sebab.
Kurang tidur
Masalah tidur yang kerap dialami oleh banyak orang adalah minimnya waktu tidur dalam satu hari. Menurut sebuah penelitian, orang dewasa berusia 18—60 tahun setidaknya membutuhkan waktu tidur selama 7 jam setiap malamnya.
Banyak sekali orang dewasa mengurangi waktu tidurnya karena melakukan lebih banyak pekerjaan. Alasan inilah yang membuat kamu tiba-tiba marah tanpa sebab pada keesokan harinya.
Cara mengatasi marah tanpa sebab
Marah yang datang mungkin tidak dapat kamu kendalikan, namun tetap ada cara untuk menghilangkannya saat hal itu datang. Berikut cara mengatasi marah yang bisa kamu lakukan:
- Mulai mengatur napas dan memaksa otak untuk merasa tenang
- Hilangkan pikiran dramatis dan ubah menjadi pikiran rasional
- Mencari jalan terbaik untuk masalah yang menjadi penyebab kemarahan
- Cobalah prinsip “explain not express” saat marah dan lakukanlah komunikasi dengan baik
- Belajar mengelola stres dengan serangkaian terapi
- Beristirahatlah sejenak