BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku, program Citarum Harum yang selama ini dengan normalisasi sungai terus dilakukan.
Berbagai permasalahan mengenai sungai Citarum saat ini sedang ditangani secara bertahap dan sudah memberikan hasil signifikan.
Untuk itu, sebagai bentuk untuk mengurangi limbah rumah tangga yang mengalir ke sungai Citarum, Ridwan Kamil akan memetakan pembangunan toilet-toilet daur ulang untuk warga.
Baca Juga:Uu Ruzhanul Ulum Minta Hadirkkan Ajengan ke Sekolah SMA/SMK untuk Berikan Pendidikan Agama Selama RamadanPartai Pelita Deklarasi di Subang, Din Syamsyudin: Kami Tampilkan Nilai Politik, Agama, dan Keberagaman
Pri yang akrab—disapa—Kang Emil mengaku mengapresiasi keberadaan fasilitas Reinvented Toilet atau Toilet Daur Ulang kepada warga RW 001 Pasirluyu, Kota Bandung, Selasa (29/3).
Penyerahan dilakukan oleh Presiden Direktur PT SCG (Siam Cement Group) Indonesia Chakkapong Yingwattanathaworn kepada Ketua RW 001 Pasirluyu Ema Mariana.
Ridwan Kamil menuturkan, gagasan pebuatan toilet untuk warga ini sangat baik dan salah satu inovasi yang sangat dirasaan langsung untuk masyarakat.
“Ini peresmian satu gagasan teknologi yang saya tunggu-tunggu karena kehadiran Reinvented Toilet ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi pencemaran Sungai Citarum, yang sebagian besar bersumber dari limbah permukiman,” kata Ridwan Kamil.
Panjang Sungai Citarum yang ratusan kilometer itu pencemarannya sebagaian besar bersumber dari kotoran, limbah industri, maupun limbah pemukiman.
Hadirnya teknologi toilet daur ulang karena teknologi ini menjadi yang pertama di Indonesia. Dan semoga inovasi ini dapat ditiru oleh masyarakat di Jabar.
“Alhamdulillah teknologi ini pertama kali di Indonesia. Sejarah toilet canggih daur ulang ada di Pasirluyu,” ungkapnya.
Baca Juga:Jaringan Gas Rumah Tangga Kolaborasi PT SEA dan Pertagas Niaga Resmi Dilaunching, Bupati: AlhamdulilahAirlangga Minta Pengusaha Bayar THR untuk Pekerja di Rakernas KSPSI
Adapun pemilihan lokasi proyek di Pasirluyu karena kondisi MCK umum setempat belum memenuhi standar PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat).
Kang Emil memberikan masukan kepada SCG untuk penamaan atau istilah teknologi Reinvented Toilet agar lebih dapat dipahami oleh masyarakat Indonesia.
“Saya ada masukan kalau bisa cari istilah Bahasa Indonesia yang mudah. Saran saya namanya “Toilet Daur Ulang”, yang disingkat Torang,” ungkapnya.
Chakkapong menjelaskan, Reinvented Toilet merupakan inovasi SCG yang menerapkan prinsip ESG (Environment, Social, Governance) dan ekonomi sirkular.
SCG merevitalisasi bangunan toilet lama di Pasirluyu menjadi toilet canggih yang dapat mendaur ulang air limbah rumah tangga menjadi air bebas patogen.