INDUSTRI RUMAH TUHAN

Pegiat Komunitas Literasi Pusaka Subang
Pegiat Komunitas Literasi Pusaka Subang
0 Komentar

oleh  Trisno Maulana Putra

Agama adalah Candu, relate dengan hal itu, akhir-akhir ini khusus nya di wilayah Subang Utara, tepat dimana keresahan ini saya tulis, marak sekali pembangunan Masjid atau tempat ibadah.

Sepintas tidak ada yang aneh ataupun janggal, namun melihat beberapa tahun ke belakang, dari proses pembangunan yang relatif jauh lebih lama dari yang seharusnya bahkan sampai memakan waktu lebih dari 5 tahun. Kekhawatiranpun muncul jika ada motif lain di balik pembangunan tempat ibadah itu.

Dan yang lebih meresahkannya lagi, tak cukup dengan Amal Jariyah yang di lakukan di jalanan, dimana proses operasional nya menggunakan sistem upah atau gaji dan semakin jauh dari asas Gotong Royong.

Baca Juga:Terungkap, Inilah Komedian Terkenal Berinisial M yang Borong Video Dea OnlyfansJadwal Buka Puasa Subang Hari Ini 6 April 2022, Lengkap dengan Doa dan Bacaan Niat

Terlebih lagi, sudah mulai banyak yang menggunakan mobil dan berkeliling ke jalan jalan dari desa ke desa, lintas kecamatan bahkan sampai ke luar Kota. Tak cukup amal jariyah di pinggir jalan , beberapa unit mobil sampai ada yang kebih dari belasan mobil di turunkan ke jalan meminta sumbangan atas nama pembangunan Masjid.

Upah untuk yang jariyah di jalan sekitar Rp.90.000,00 – Rp. 120.000,00 untuk setiap orang nya, dan yang lebih mencengangkan nya lagi, dari desas desus yang beredar sampai beberapa fakta yang terungkap, mobil amal jariyah menggunakan sistem setoran.

Untuk 1 unit mobil, yang terdiri dari supir dan 4 atau 5 personil lain nya, uang hasil jariyah itu hanya sekitar Rp.100.000,00 dan tidak sampai Rp.500.000,00 an yang di setorkan ke pembangunan masjid, sisa nya di bagi kan ke semua personil, bisa di bayangkan jika dalam satu hari, satu unit mobil bisa mendapatkan 2JT atau lebih.

Sangat berbahaya sekali jika hal ini terus di biarkan, pembangunan tempat ibadah yang seharus nya di lakukan dengan Gotong Royong dari sumbangsih masyarakat sekitar dengan semangat Lillah Ta’ala karena Allah SWT, beralih menjadi sebuah Industri dimana Orientasi nya adalah mencari uang untuk kepentingan pribadi beberapa pihak.

Yang paling saya takutkan, karena sudah menjadi lahan bisnis, ketika satu Masjid sudah selesai di bangun maka orang-orang yang terbiasa mencari uang dalam pembangunan masjid akan berpikir untuk membongkar dan membangun masjid yang lain, dan memaksa masjid yang masih sangat kayak untuk di pakai demi mencari uang, dan hal itu sudah terjadi di lingkungan saya tepat nya.

0 Komentar