Tim Kementan Turun Serap Gabah di Madiun

Tim Kementan Turun Serap Gabah di Madiun
0 Komentar

MADIUN – Percepatan serapan gabah petani kembali dilakukan pemerintah untuk menjaga harga di tingkat produsen tidak jatuh sehinga petani dapat menikmati hasil panennya.

Kementerian Pertanian (Kementan) minta stakeholder terkait untuk mengamankan stabilitas pasokan dan harga gabah saat panen raya.

Hal ini juga dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan pangan aman dan terkendali. Untuk itu perlu didorong kerja sama dengan stakeholder terkait termasuk seperti Perum Bulog, dam Kostraling dalam rangka penyerapan gabah petani.

Baca Juga:Golkar Tegaskan Dukung Pemilu 2024 Sesuai JadwalKebijakannya Dirasa Efektif, Petani Garut Inginkan Ridwan Kamil Presiden

Tim Kementan yang dipimpin Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi pada rapat koordinasi di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun hari Minggu (10/4), mengungkapkan kunjungan ke lapangan sebagai upaya agar instansi/pihak terkait dapat menyerap hasil panen petani untuk membantu menstabilkan harga gabah saat panen.

Pada kesempatan tersebut ditandatangani kesepakatan penyerapan gabah petani bulan April-Mei 2022 oleh Kostraling sebanyak 5 ton, oleh Perum Bulog sebanyak 2.200 ton gabah atau setara 1.400 ton beras serta komitmen Bank BRI menyediakan KUR bagi Kostraling dalam penanganan panen dan pascapanen.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Sodik Heri Purnomo mendukung penuh langkah yang dilakukan Kementan tersebut.

Dua tahun terakhir, Kabupaten Madiun produksi padinya meningkat. Tahun 2021 tercatat sebesar 165.000 ton, surplus mencapai 330.000 ton.

“Di Madiun hasil produksi cukup menggembirakan. Kalau permasalahan selama ini di pupuk dan pasca panen. Solusinya pupuk dengan memanfaatkan pupuk organik dan pupuk non subsidi. Pasca panen dengan optimalisasi combine besar,” sebut Sodik

Untuk itu Dinas Pertanian dan Perikanan Madiun telah mencoba membuat demplot seluas 70 ha. Hasilnya ternyata provitas meningkat dari 6,8 – 7 ton per ha menjadi 10 ton per ha, tanpa menggunakan pupuk subsidi. Harga padi dari demplot tersebut cukup menjanjikan sekitar Rp 5.250 per kg, panen pun dilakukan dengan combine yang mampu menekan loses menjadi 10-15%.

Ketua Poktan Dewi Ratih, Muh Pawoko saat diwawancara berpesan meminta jaminan harga pada saat panen raya.

Baca Juga:Gerakan Nasional Indonesia Juara Sebut Tokoh Masyarakat di 14 Provinsi Telah Mendeklarasikan Ridwan Kamil PresidenDigagas Kalangan Petani, Pemuda hingga Tokoh Pendidikan di Garut Deklarasikan Ridwan Kamil Presiden

“Terima kasih atas perhatian Bapak-bapak semua, kami petani di Madiun ini sangat berharap harga saat panen raya jangan sampai jatuh karena memang hasil produksi bulan-bulan ini tertinggi dibandingkan bulan lainnya, mudah-mudahan dengan kehadiran Tim Kementan dan mitranya bisa menjaga harga tetal stabil,”harap Pawoko..

0 Komentar