Gombongan, Permainan Tradisional Warisan Nenek Moyang 

Gombongan, Permainan Tradisional Warisan Nenek Moyang 
0 Komentar

Permainan anak-anak saat ini, didominasi oleh digital melalui gadget. Namun di Wilayah Subang Selatan, tepatnya di Cijere Hilir, masih banyak anak-anak yang asik main permainan tradisional, sambil ngabuburit.

INDRAWAN SETIADI, Kasomalang

Ngabuburit merupakan aktivitas masyarakat yang sering dilakukan sambil menunggu adzan magrib atau menunggu waktu berbukanya puasa di Bulan Ramadan. Banyak aktivitas masyarakat sambil menunggu waktu adzan magrib, seperti keliling kota serta membeli makanan hidangan untuk waktu berbuka puasa.

Selain itu, masih terdapat banyak aktivitas-aktivitas masyarakat lainnya untuk mengisi waktu jelang berbuka puasa. Seperti halnya yang dilakukan anak-anak yang berada di Kampung Cijereh Hilir, Desa Tenjolaya, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang.

Baca Juga:Bulan Panen, Nelayan di Pantura Semangat MelautLebih Ringan, Sopir Vanessa Angel Divonis 5 Tahun Penjara

Anak-anak pedesaan tersebut, menghabiskan waktu ngabuburit dengan bermain meriam bambu, yang mereka sebut merupakan aktivitas rutin setiap datang Bulan Ramadan.

“Lagi main gombongan (meriam bambu) bersama teman-teman hampir setiap hari jelang buka puasa,” ujar Arfan Firmansyah bocah asal Kampung Cijerehhilir.

Permainan ini biasa dilakukan sore hari menjelang Magrib. Para bocah ini hanya bermodalkan bambu berukuran besar dengan panjang sekitar satu sampai satu setengah meter saja serta karbit.

Cara mainnya, Arfan bocah berusia 10 tahun itu menjelaskan, bambu yang sudah dilubangi pada bagian bawah bambu hanya diisi oleh karbit dan air.

Setelah itu, potongan karbit kecil yang sudah dihancurkan dimasukkan ke lubang bawah bambu tersebut. Lubang kemudian ditutup agar gas hasil pecampuran air dan karbit tidak keluar.

Tidak menunggu waktu yang cukup lama, para bocah membuka tutupnya lalu diberi api. Alhasil, ledakan khas duar seperti perang pun langsung terdengar sampai akhirnya menggema.

“Cara buatnya cuman pakai bambu, terus karbit sama air saja, seru banget,” katanya.

Baca Juga:175.000 KPM di Subang Terima BLT Minyak Goreng, Ini Jadwal PencairannyaHati-hati! Ini 5 Tanda Kamu Kecanduan Hobi

Para bocah pun terlihat sangat bahagia saat mendengar suara ledakan cukup kencang yang dihasilkan oleh bambu rakitan tersebut.

Tidak terasa waktu yang sudah hampir buka puasa, setelah puas dengan permainan tradisional yang dimainkan oleh para bocah ini pun langsung meninggalkan ‘basecamp’ tempat bermain meriam bambu dan pulang kerumahnya masing-masing.

0 Komentar