Zaman Kini Masih Ada Jembatan Gantung di Subang

Zaman Kini Masih Ada Jembatan Gantung di Subang
DADAN RAMDAN/PASUNDAN EKSPRES JEMBATAN GANTUNG: Pengendaran motor saat melintasi jembatan gantung di Kampung Angsana Desa Mekarwangi Kecamatan Pagaden Barat, Selasa (12/4).
0 Komentar

SUBANG-Di Kabupaten Subang ternyata masih ada jembatan gantung. Terbuat dari bambu dan kayu. Diikat kuat dengan besi dan kawat. Bergoyang ketika dilewati warga dan kendaraan roda dua.

Panjang jembatan yang melintang dari timur ke barat itu sepanjang 80 meter dan lebar sekitar 1,5 meter.

Namanya Jembatan Gantung Angsana. Lokasinya di Desa Mekarwangi Kecamatan Pagaden Barat. Dibuat sekitar tahun 1980-an.

Baca Juga:Abah Maung Subang, Mantan Preman Jadi Kyai Santrinya Banyak Bekas Anggota Geng MotorBantuan Pemerintah Mulai Berdatangan

Keberadaan jembatan itu sangat berarti bagi warga di dua kecamatan yaitu Kecamatan Pagaden Barat dan Cikaum.

Setiap harinya warga melintas di jembatan itu. Dari mulai pelajar, pegawai, ASN, perangkat desa, petani, pedagang dan masyarakat umum lainnya.

Mereka cukup merogoh uang Rp2000 sekali melintas. Tetapi itu tidak harus, karena pemilik jembatan tidak mematok tarif. Ada pula yang hanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Tidak masalah yang penting mereka selamat dan cepat sampai tujuan.

“Ya tidak ditarif harus berapa kasih uang ke kotak yang sudah tersedia di ujung jembatan. Kita niatkan saja untuk membantu warga agar bisa melintas dan tidak memutar jalan yang lebih jauh,” kata Hj Yati pemilik sekaligus penunggu jembatan itu kepada Pasundan Ekspres, Selasa (12/4).

Jembatan gantung itu pernah ambruk beberapa kali, karena meluapnya Kali Ciasem akibat hujan deras. Kemudian dibangun kembali oleh pemiliknya. Hingga bisa digunakan kembali.

Yati menunggu jembatan itu dari pagi hingga petang hari. Malam hari warga yang melintas tak usah merogoh uang, hanya cukup berhati-hati saja, karena tidak ada penerangan.

“Saya sangat terbantu dengan adanya jembatan ini, tidak usah, memutar jalan lebih jauh,” kata Elis warga yang kerap melintas di jembatan gantung ini.(dan/ysp)

 

0 Komentar