Hal yang paling utama itu ialah di dalam hati ada terbesit bahwa kita ingin dengan tulus dan benar-benar sengaja ingin menunaikan Zakat fitrah.
Kapan Waktu Zakat Fitrah?
Waktu Zakat fitrah ditunaikan maksimal dan selambat-lambatnya menjelang shalat idul fitri (sebelum waktu shalat idul fitri)
Hadist Nabi Muhammad S.A.W tentang Zakat Fitrah:
فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعاً مِنْ تَمَرٍ، أوْصَاعاً مِنْ شَعِيْرٍ، عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى، وَالصَّغِيْرِ وَالْكَبِيْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأمَرَ بِهَا أنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوْجِ الناَّسِ إلى الصَّلَاةِ
Artinya: “Rasulullah S.A.W telah mewajibkan zakat Fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas oaring muslim baik budak dan orang biasa, laki-laki dan wamita, anak-anak dan orang dewasa, beliau memberitahukan membayar zakat Fitrah sebelum berangkat (ke masjid) ‘Idul Fitri”. (H.R Bukhari dan Muslim)
Baca Juga:Operasi Pasar Murah, Langkah Strategis Penanganan Soal Minyak GorengPom Mini Mobile Wilayah Cileunyi dan Nagrek Layani Pemudik, Bantu yang Kehabisan Bensin
Berapa Besaran Zakat Fitrah?
Para Ulama menyepkati untuk pembayaran zakat fitrah adalah dengan 1 (satu) Sha’
Seperti yang terdapat dalam Hadit’s Riwayat Ibnu Umar:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَ: فَرَضَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ، أوْ صَاعًا مِن شَعِيْرٍ، عَلَى العَبْدِ والحُرِّ وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى وَالصَّغِيْرِ وَالْكَبِيْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوْجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلَاةِ
Artinya: Dari Ibnu Umar radliyallahu ‘anhuma, ia berkata: Rasulullah shallallahu ala’ihi wasallam telah mewajibkan zakat fitrah sebesar satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas hamba sahaya, orang merdeka, laki-laki maupun perempuan, anak kecil atau dewasa, dari orang-orang Islam, dan beliau menyuruh menunaikannya sebelum orang-orang keluar untuk shalat hari raya. (H.R. Bukhari, nomor 1432)
Perbedaan Pendapat Para Ulama
Para ulama berbeda pendapat tentang perhitungan ‘ 1 (Satu) Sha‘ ”
1.Pendapat Imam Abu Hanifah dan para pengikutnya,
Menyatakan: 1 (satu) sha’ ialah h delapan rithl Irak=3,8 kilogram.
Alasannya adalah: Umar radliyallahu anhu meng-konversi 1 (satu) sha’ dengan 8 rithl.
Berpedoman juga pada Hadit’s Riwayat Jabir:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ رِطْلَيْنِ وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ ثَمَانِيَةَ أَرْطَالٍ
Artinya “Nabi shallallahu ala’ihi wasallam berwudhu dengan satu mud (air), yaitu dua rithl, dan mandi dengan satu sha’, yaitu delapan rithl. (HR. Ibnu Addy dalam kitab Al-Kamil juz 5 halaman 1673)
2, Pendapat Imam Malik, Imam Syafi’ie, dan Imam Ahmad bin Hanbal
Bahwa 1 (satu) sha’ setara dengan 5 1/3 rithl Irak=2176 gram = 2,2 kilogram.
Ukuran sha’ penduduk Madinah.
Mayoritas penduduk/masyarakat Madinah mendapat ukuran tersebut dari para leluhur yang berinteraksi langsung dengan Nabi Muhammad S.A.W
Dalam kitab Nailur Autar Juz 4 (184), Imam As Syaukani menyebutkan: