SUBANG-Kamis (12/5), merupakan Hari Perawat Internasional. Keberadaan perawat, dinilai sangat vital untuk menolong masyarakat.
Meskipun demikain, banyak perawat di Subang yang masih belum terjamin kesejahteraannya. Penghasilan yang belum memuaskan tersebut, keluh dan kesah kerap dilontarkan kepada Ketua perawat di Kabupaten Subang.
Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Subang, Tommi Hidayat mengungkapkan, memasuki Dua tahun Pendemi Covid-19, eksistensi perawat masih disibukkan dengan vaksinasi yang harus mencapai target. “Tujuannya, agar merubah status dari pandemi menjadi endemi, sehingga masyarakat kembali hidup normal dengan tatanan baru dan pemulihan ekonomi,” katanya.
Baca Juga:Kepala Puskesmas Plered Bantah Ada Pemotongan Dana Jasa PelayananSatgas Telusuri Dugaan Penyelundupan Gas ke Indramayu
Kesibukan perawat Subang, Tommi menegaskan, benar-benar ekstra. Mulai pencegahan, perawatan dan pemulihan kesehatan pasien hingga vaksinasi yang dilakukan dari siang hingga malam. Bahkan door to door menyasar rumah masyarakat yang belum divaksin. “Kita harus benar-benar ekstra dalam bertugas. Bahkan banyak yang kelelahan hingga Covid-19 pun banyak yang menyerang para perawat. Bahkan jumlahnya tidak sedikit, waktu itu,” ungkapnya.
Belum lagi, Tommi menambahkan, para perawat dituntut harus kerja ikhlas tidak mengenal kata libur. Bahkan liburan dengan keluarga, karena harus sibuk dengan raga yang lain. Meskipun para perawat Subang dalam bertugas tidak sebanding, dengan honor atau insentif yang diberikan. “Kesehatan dan nyawa tidak bisa diukur oleh besaran uang atau honor,” katanya.
Tommi berharap, pada momentum Hari Perawat ini, kesejahteraan perawat diperhatikan betul-betul oleh Pemerintah pusat ataupun daerah. Mulai dari honor, ataupun mengangkat tenaga Sukarelawan (Sukwan) dan Honorer perawat menjadi PNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). “Saya dan mungkin semua perawat menghendaki hal tersebut,” harapnya.
Saat ini, Tommi memaparkan, perawat di Kabupaten Subang mencapai 2.500 orang. Dari jumlah tersebut, 1.600 diantaranya masuk menjadi anggota aktif PPNI Subang. Perawat merupakan profesi kedua terbesar setelah PGRI, karena banyak yang bertugas di berbagai sektor. Seperti Rumah Sakit, Puskemas, klink swasta, klinik pabrik, Lapas, Pelabuhan, serta instansi terkait lainnya.
“Saya selaku ketua PPNI Subang memohon kepada pemerintah dan instansi terkait seperti DPMPTSP, Dinas Kesehatan, dan Disnakertrans Subang, agar bisa mengusahakan pengupahan perawat yang bekerja di sektor swasta. Suapaya upahnya sesuai dengan UMR Kabupaten Subang,” tutupnya.(ygo/vry)