Fenemona Pilpres Filipina Bisa Terjadi di Indonesia? Ini Analisa ANFREL

Fenemona Pilpres Filipina Bisa Terjadi di Indonesia? Ini Analisa ANFREL
0 Komentar

SUBANG-Terpilihnya anak mantan diktator Ferdinand Marcos, Bongbong Marcos jr dalam Pilpres Filipina dikhawatirkan banyak pegiat demokrasi akan merembet ke negara-negara lainnya di Asia.

Pilpres Filipina yang jadi sorotan dunia juga tidak lepas dari pantauan The Asean Networking for Free Election (ANFREL). Wakil Ketua ANFREL Kaka Suminta mengungkapkan, pihaknya dalam beberapa hari berada di Filipina melakukan pemantauan.

Meski sempat diwarnai kekerasan dan adanya korban jiwa, Pilpres Filipina digelar pada 9 Mei lalu dan ‘Bongbong’ Marcos berhasil meraih suara terbanyak sekitar 53 persen. Sementara suara terbanyak posisi calon wakil presiden diraih Sara Duterte. Anak Presiden Rodrigo Duterte yang kini masih menjabat.

Baca Juga:Diskusi Peran Milenial, LMN Subang Hadirkan Peneliti Charta Politika dan ARDPemkab Subang Terima Dana DBHCHT Rp 5 M, Disalurkan untuk Apa?

“Memang banyak pelajaran dari Pilpres Filipina untuk Indonesia. Tapi fenomena itu (keluarga diktator berkuasa lagi) belum akan terjadi di Indonesia. Setidaknya di Pemilu 2024,” ujar Kaka saat dihuhungi Pasundan Ekspres, Selasa (17/5).

Di Filipina, lanjut Kaka, mengapa Bongbong bisa menang karena anak muda, pemilih sekarang banyak yang sudah lupa dengan Ferdinand Marcos. Juga bergabungnya antara yang berkuasa dengan pemodal.

“Banyak mantan aktivis pro demokrasi, kalau di kita misalnya aktivis 98. Sudah berada di pinggiran. Beberapa dari mereka juga sahabat saya. Sudah tidak lagi berada di posisi penting, anak muda juga sudah lupa. Sudah 36 tahun sejak reformasi di sana,” paparnya.

Selain itu, lanjut Kaka, cengkraman negara-negara Barat yang berkepentingan dengan demokrasi tidak begitu kuat di Filipina. Faktor pengaruh Cina jauh lebih kuat.

“Tapi pengaruh oposisi yang berada di kubu Leni juga cukup kuat. Masih meraih 30 persen suara. Duterte tidak bisa bergerak brbas karen gerakan oposisi. Buktinya Duterte tidak bisa dua periode, itu keberhasilan oposisi. Jika wakil Duterte itu bukan Leni mungkin Duterte bisa dua periode,” tambah Kaka.

Leni Robrode merupakan wakil presiden Duterte yang kini nyalon presiden melawan Bongbong. Hanya berhasil mengantongi suara di posisi kedua. Sedangkan di posisi ketiga yaitu capres Mannya Pacquiao.(red)

0 Komentar