Religi – Apakah kamu sudah tahu doa dan tata cara salat jenazah? Hukum melakukan dan membaca doa tata cara salat jenazah adalah fardhu kifayah.
Makna dari fardhu kifayah sendiri adalah jika sekelompok orang yang semuanya laki-laki atau sekelompok perempuan membaca niat salat jenazah dan melaksanakannya maka gugurlah kewajiban itu untuk umat Muslim sekitarnya.
Dengan begitu, kamu mungkin tidak memiliki kewajiban untuk pergi membaca doa dan melaksanakan tata cara shalat jenazah.
Baca Juga:Deretan Tanaman Dalam Rumah yang Bikin Hijau dan AdemWajib Dicoba! Resep Bubur Sumsum dengan Bahan yang Sederhana dan Mudah
Walau begitu, tak ada salahnya menghapal serta memahami doa tata cara shalat jenazah.
Niat Salat Jenazah
Awali dengan menghapal niat dan doa tata cara shalat jenazah. Ada perbedaan niat tata cara shalat jenazah antara perempuan serta laki-laki.
Bacaan niat tata cara shalat jenazah perempuan;
اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli ‘ala hadzahihil mayyitati arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala
Bacaan niat tata cara shalat jenazah laki-laki;
اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala.
Artinya:
“Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta’ala.”
Kamu bisa menghapal doa tata cara sholat jenazah pada takbir pertama, kedua, ketiga, dan keempat. disarankan untuk menghafal doa dan tata cara shalat jenazah, baik jenazah perempuan maupun laki-laki.
Takbir Pertama: Membaca Surah Al Fatihah
Sesudah membaca niat dalam hati yang berbarengan dengan takbiratul ihram, dilangsungkan dengan membaca surah Al Fatihah dalam rangkaian doa sholat jenazah ini. Tanpa harus membaca surat pendek Alquran, berbeda dengan sholat pada umumnya.
أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ # الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ # اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ # مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ # إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ # اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ # صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَـيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَالضَّالِّينَ.
Baca Juga:Manjur! Tips Mencegah Penyakit Akibat Bulu AnabulKabar Baik, Rupiah Hari Ini Berpeluang Menguat Akibat Sejumlah Investor yang Kembali Menginginkan Aset Berisiko
Latin: “Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn.”
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”