SUBANG-Pasca lebaran 2022, harga komoditas harga sembako di Pasar Kabupaten Subang mengalami kenaikan harga cukup tinggi. Seperti halnya harga telur mengalami kenaikan di Pasar yang berada di Jalan Sutaatmaja, Kecamatan Subang. Kenaikan harga telur dimulai dari toko distributor, sehingga hal tersebut mempengaruhi harga telur di pasaran.
Salah satu distributor telur ayam, Lusyiana mengatakan, harga telur ayam di toko miliknya tersebut jatuh di angka Rp28.000 per kilogram dari sebelumnya harga normal Rp22.000.
“Sekarang Rp28.000 per kilogram. Kalau telur sih mau murah atau mahal, tetap jadi pilihan masyarakat,” ujar Lusyiana kepada wartawan, Selasa (24/5).
Baca Juga:Kejari Selidiki Dugaan Korupsi Tanah Bengkok Desa PatimbanMenderita Kelainan Kulit, Elisa Memerlukan Penanganan Medis dan Kehadiran Dermawan
Meskipun mengalami kenaikan harga, menurut Lusyiana, tidak berpengaruh pada penurunan omzet, karena minat dari masyarakat yang cukup tinggi. Bahkan, untuk telur yang sudah pecah pun masih diminati masyarakat.
“Kalau yang sudah pecah kita pisahkan dari sini, untuk harga ada di Rp26.000 paling,” katanya.
Dikatakan Lusyiana, kenaikan harga komoditas telur tersebut sudah terjadi setelah Lebaran 2022 kemarin, serta sudah tidak stabil.
“Kenaikan itu semenjak setelah Lebaran kemarin sudah tidak stabil, untuk saat ini stok masih aman,” ucapnya.
Diperkirakan harga telur ayam ini akan terus naik mengingat harga dari pakan ayam saat ini yang juga mengalami kenaikan.
Sementara itu, harga telur di sejumlah pedagang di Pasar Inpres Pamanukan juga terus mengalami kenaikan.
Pedagang telur Mujiati mengaku tidak mengetahui penyebab alami kenaikan pada tingkat distributor. Selain itu, persediaan telur juga untuk hari ini mengalami kekosongan, akibat lambatnya distributor melakukan pendistribusian ke tingkat pedagang pasar.
Baca Juga:Lindungi Barang Bukti Tidak Rusak, Kejari Subang Luncurkan BerbaktiKecanggihan Nightography Galaxy S22 Ultra 5G Akan Segera Dibuktikan di Film Pendek
“Tidak tahu juga ini karena apa. Hanya saja, sekarang semakin mahal. Otomatis langganan saya juga beberapa banyak yang berhenti dulu karena telurnya mahal,” katanya.
Pasca Lebaran, harga telur terus mengalami kenaikan di Subang Jawa Barat. Salah satunya, pedagang di Pasar Inpres Pamanukan pedagang menjual Rp29.000 per kilogram.
“Padahal harga sebelumnya, Rp23.000 sampai Rp25.000 per kilogramnya,” terang Mujiati.
Hingga saat ini, ia juga tidak mengetahui penyebab naiknya harga telur pada tingkat distributor dan tidak berani berspekulasi. “Namun kami sebagai pedagang, mengharapkan adanya kestabilan harga agar tidak ditingggalkan para pelanggannya,” tuturnya