Warga RW 16 Blok PPI Lembang, Ketuk Hati Warga untuk Gotong Royong Peduli Lingkungan

SUMBANGAN: Bintang Pamungkas Tokoh Muda Lembang menyumbang semen untuk pembangunan TPT di Blok PPI Lembang. EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
SUMBANGAN: Bintang Pamungkas Tokoh Muda Lembang menyumbang semen untuk pembangunan TPT di Blok PPI Lembang. EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

BANDUNG BARAT-Warga RW 16 Blok PPI Desa Lembang Kecamatan Lembang terus melakukan ‘ketuk hati’ warga Lembang untuk menyelesaikan biang masalah banjir. Pasalnya, banjir kerap terjadi saat hujan, yang berdampak pada ratusan rumah warga di Blok PPI Lembang.

Melalui pembangunan berbasis masyarakat, banyak masyarakat yang terketuk hatinya untuk membantu warga dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan tersebut.

Diantaranya, salah seorang tokoh Pemuda Lembang, Bintang Pamungkas turut mengambil bagian dalam kepedulianya terhadap lingkungan.

Baca Juga:BKKBN dan Pemprov Jabar Sepakat, Hasil Pendataan Keluarga jadi Dasar Perencanaan Pembangunan Jawa BaratPemkot Izinkan Persib Gunakan GBLA, Jadi Homebase dan Tempat Pelatihan

“Lingkungan itu merupakan tanggung jawab bersama, jika dalam lingkungan kita ada yang membutuhkan sebaiknya kita segera bantu sesuai dengan kemampuan kita,” ucap Bintang Pamungkas. Selasa (24/5).

Bintang mengajak kepada masyarakat agar budaya gotong royong terus ditingkatkan dan digalakan kembali.

“Kita memiliki budaya gotong royong, ini yang harus dikuatkan. Saya sangat mengapresiasi RW 16 blok PPI ini mampu menggerakan masyarakatnya untuk bergotong royong untuk menyelesaikan persoalan lingkungan yang belum tersentuh oleh pemerintah,” jelasnya.

Sementra itu, Anna Joestiana ketua RW 16 Blok PPI sangat berterimakasih kepada warga Lembang yang telah membantu lingkungannya agar terbebas dari bencana banjir. Terlebih ada tokoh muda yang peduli terhadap lingkungan.

“Alhamdulilah adanya kesadaran bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama, dari para pengusaha dan warga yang sudah lebih baik dan meningkat. Hal ini harus dipertahankan untuk keberlanjutan setiap program kebencanaan,” paparnya.

Anna berharap, ada kesadaran pemerintah dalam penanganan bencana di sekitar rumah warga.

“Penanggulangan bencana bukan hanya bicara anggaran, tetapi yang utama adalah membangun kesadaran, kepedulian, serta peningkatan kapasitas. Tentunya pemerintah dapat memperkuatnya dengan menerbitkan beberapa regulasi tentang kedaruratan, pentahelix, memperbanyak destana. Di tingkat desa misalnya segera menginisiasi perdes tentang kedaruratan,” paparnya.(eko/sep)

 

0 Komentar