ADD Belum Cair, Insentif RT dan RW di Bandung Barat 5 Bulan Tak Dibayar

ADD Belum Cair, Insentif RT dan RW di Bandung Barat 5 Bulan Tak Dibayar
0 Komentar

BANDUNGBARAT – Dampak belum cairnya Anggran Dana Desa (ADD) tahap pertama di Kabupaten Bandung Barat, ribuan RT RW selama lima bulan tidak menerima insentif yang bersumber dari ADD.

Sejatinya, ADD tahap satu di kabupaten Bandung Barat cair pada sekitar bulan Maret atau April. Tetapi hinga tengah tahun ADD belum tterelisasi, Alhasil sebanyak 165 desa di KBB tidak berjalan sesuai perencanaan desa yang telah di tetapkan dalam Musyawarah Desa (Musdes).

Bukan hanya RT RW yang terkena dampak, namun staf desa pun terkena dampak, pasalnya honorariumnya mereka bersumber dari ADD.

Baca Juga:Jadi Tersangka Korupsi AKBP Brotoseno Tidak Dipecat Polri, Alasannya Berprestasi dan Berkelakuan BaikRaperda Optimasi BUMD di Patimban, H Adik: Maksimalkan Perda Yang Ada dan Jangan Sampai Menghambat Investasi

Meskipun demikian, Desa-desa di KBB tetap berjalan, walaupun biaya operasional desa yang tersendat, karena biaya operasional desa juga bersumber dari ADD.

Ketua Forum Sekertaris Desa (Forsekdes) KBB Rahmat Kurniawan mengunngkapkan bahwa ADD sangat penting demi berjalannya sistem pemerintahan di desa.

“Bagi kami ADD sangat penting karena dalam penganggaran ADD biasanya hampir tiap desa menganggarkan untuk kepentingan ATK desa, honor staf desa dan insentif RT RW,” katanya. Selasa (31/5).

Karena ada tanggung jawab besar, meskipun tertatih tatih pemerintahan desa tetap melakukan pelayanan prima terhadap masyarakat.

“Kalo kinerja aparat desa Alhamdulillah meskipun telat kami selalu berusaha dengan baik untuk melaksanakan pelayanan cuma kan kasian aja sudah hampir 5 bulan staf desa dan insentif RT RW nya belum cair,” jelasnya.

Rahmat berharap pemerintah segera merealisasikan ADD tahap pertama.

“Harapan saya pemerintah KBB segera merealisasikan ADD tahap I,” imbuhnya.

Agus, salah seorang Staf Desa Di Bandung Barat mengaku, dirinya hanya pasrah pasalnya belum menerima honor. Sementara itu untuk dapat bertahan hidup melakukan kerja sampingan.

“Terpaksa saya harus kerja sampingan, namun saya tidak meninggalkan tanggung jawab saya sebagai pelayan masyarakat,” ucapnya. (eko/idr)

0 Komentar