“Untungnya pas waktu kejadian ambruk itu saya sedang tidak ada di dapur yang kebetulan ada ruang perpustakaan,” ujarnya.
Diketahui, Entin merupakan pengurus sekolah yang tinggal bersama suaminya bernama Agus di SDN Rancanilem.
“Saya belum tahu persis penyebab ambruknya 3 ruangan SD tersebut. Tapi katanya, tanda-tanda ruangan itu akan ambruk sudah terlihat,” imbuhnya.
Baca Juga:Tingkatkan Pendapatan Asli Desa, BUMDes Bulukumba Belajar ke Pemdes Cibodas, LembangPenggunaan Produk Dalam Negeri Tingkatkan Pendapatan Daerah, Pemkab Purwakarta Bentuk Tim P3DN
“Atap langit-langit (internit) ada pecahan, tembok material, kemudian debu-debu bermunculan dari atap dan di sudut atap,” tambahnya.
Entin menerangkan, pada Sabtu (28/5) kemarin pagi, ruangan kelas 3 di SDN Rancanilem sempat digunakan para siswa untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bersama guru.
“Karena ruangan khawatir ambruk, saya lapor ke Bu Ratna, guru kelas (3) agar murid-murid dievakuasi ke ruangan lain. Waktu itu murid kelas 3 dipindahkan belajarnya di ruang kelas 6,” ucap Entin.
Entin menyampaikan, kekhawatirannya terkait ruangan-ruangan di SDN Rancanilem ambruk karena dinilai sudah rapuh itu menjadi kenyataan.
“Tadi pagi pukul 6.30 (WIB) saya mendengar suara keras. Setelah keluar tenyata 3 ruangan sudah ambruk. Gudang yang ambruk menimpa 2 motor dan 1 burung kacer,” pungkasnya.(je/sep)