Harga Minyak Melambung Ke Level Paling Atas 13 Pekan Terakhir, Harga BBM Diprediksi Ikut Meroket

UPDATE! Daftar Harga BBM Pertamina Agustus 2022, Naik Lagi!
0 Komentar

Internasional – Harga minyak dunia melambung melebihi 2 persen ke level tertinggi 13-pekan terakhir,  akibat dari  permintaan bensin Amerika terus meningkat, meski harga BBM telah mencapai rekor.

Disamping itu, ada pula ekspektasi bahwa permintaan minyak China akan meningkat, karena keadaan saat ini tengah menghadapi kegentingan naiknya pasokan di beberapa negara, termasuk Iran.

Iran mengungkapkan pihaknya menghapus dua kamera pengintai Badan Energi Atom Internasional di fasilitas pengayaan uraniumnya ketika dewan pengawas nuklir PBB itu mengeluarkan resolusi yang mengkritik Teheran karena gagal menjelaskan sepenuhnya jejak uranium di situs yang tidak diumumkan.

Baca Juga:Menjelang Idul Adha, Wabah Penyakit Kuku dan Mulut Pada Hewan Menjadi Perhatian, Begini Ciri-cirinyaBank Dunia Ungkap Ekonomi Indonesia Mampu Beradaptasi di Tengah Risiko Global

Cara tersebut meningkatkan ketegangan dengan Amerika Serikat dan negara lain yang bernegosiasi dengan Iran terkait program nuklirnya, dan diprediksi akan membuat hukuman tetap berlaku dan potensi minyak Iran menghujani pasar global bakal lebih lama.

Analis menyatakan kesepakatan nuklir dengan Iran dapat menambah sekitar 1 juta barel per hari minyak mentah untuk pasokan dunia.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melambung USD3,01, atau 2,5 persen, menjadi USD123,58 per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika, melesat USD2,70, atau 2,3 persen, menjadi berakhir di posisi USD122,11, demikian laporan  Reuters,  di New York, Rabu 8 Juni 2022 atau Kamis 9 Juni 2022 pagi WIB.

Hal tersebut adalah penutupan tertinggi untuk Brent dan WTI sejak 8 Maret, yang merupakan setelmen tertinggi sejak 2008.

Persediaan minyak mentah komersial Amerika di luar prediksi meningkat minggu lalu, sedangkan minyak mentah di Strategic Petroleum Reserve (SPR) turun dengan jumlah rekor karena input penyulingan melejit ke level tertinggi sejak Januari 2020, kata Badan Informasi Energi.

Stok bensin Amerika turun 800.000 barel karena permintaan bahan bakar melambung meski harga BBM meroket tinggi. Analis yang disurvei  Reuters  memprediksi stok bensin naik 1,1 juta barel.

“Penarikan bensin adalah sorotan dari laporan tersebut dengan pasar yang ketat di seluruh Amerika,” kata Tony Headrick, analis CHS Hedging, mencatat permintaan tetap kuat bahkan dengan harga bensin di atas USD5 per galon di banyak bagian negara itu.

0 Komentar