PURWAKARTA-Tampak beberapa personel Kodim 0619/Purwakarta bersama-sama warga tengah mencangkul di atas sebuah lahan. Pemandangan ini menjadi hal yang biasa, terutama sejak dimulainya program TMMD ke-113 di Desa Wanawali, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta.
Lahan yang tengah digarap itu jelas bukan lahan produktif. Terlebih di daerah tersebut dikenal sebagai daerah kurang air. Namun, berkat TMMD, di mana di dalamnya ada program ketahanan pangan yang masuk ke dalam sasaran tambahan, maka harapan warga akan lahan produktif bisa terwujud.
Dandim 0619/Purwakarta Letkol Arm Krisrantau Hermawan menyebutkan, luas lahan yang dibuka targetnya dua hektare di beberapa titik.
Baca Juga:Menjelang Idul Adha, Wabah Penyakit Kuku dan Mulut Pada Hewan Menjadi Perhatian, Begini Ciri-cirinyaVIRAL! Soal Pria yang Menikah dengan Kambing di Gersik, Ternyata Begini Faktanya..
“Ketika lahan itu menjadi produktif maka akan menghidupkan perekonomian warga desa yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Begitu idealnya,” kata Dandim kepada wartawan, Selasa (7/6).
“Untuk perawatannya, kami menggunakan teknologi daring menggunakan gawai. Di mana sistem penyiraman tanaman bisa dikendalikan di mana pun kapan pun. Kami ciptakan aplikasinya, sehingga sistem penyiraman cukup menggunakan gawai saja,” ujar Bambang.
Senada disampaikan Babinsa Wanawali Sertu Eddy Widodo. Disebutkanny, kegiatan pembukaan lahan pertanian di Desa Wanawali merupakan kegiatan yang sangat tepat dalam upaya memotivasi masyarakat setempat untuk bercocok tanam.
“Untuk mendukung kesuburan tanah, kami juga mengaplikasikan pupuk organik BIOS 44. Di mana pupuk ini sangatlah mendukung, untuk tanaman palawija, seperti jagung, terung, cabai, umbi-umbian dan tumbuhan lainnya di wilayah ini,” ucapnya.
Dijelaskan Eddy, di lahan ketahanan pangan di Desa Wanawali kali ini ada tiga jenis tanaman yang diprioritaskan. Ketiganya adalah, jagung manis, terung ungu dan juga cabai rawit dengan beberapa jenis.