Ketiga king maker itu sudah mengantongi nama-nama yang sudah siap diorbitkan maju di Pilkada. Ada dua kemungkinan, ketiga king maker itu bersatu memenangkan calon bupati dan wakil bupati atau rival dalam Pilkada 2024 mendatang.
Peluang king maker Eep bersatu dengan Maman Yudia terbuka. Keduanya punya Ruhimat yang diandalkan untuk maju di Pilkada. Bisa juga keduanya rival karena NasDem tak mengusung Ruhimat.
Jika NasDem tak mengusung Ruhimat, ARD akan disandingkan dengan figur lain. Bisa jadi ARD akan disandingkan dengan Elita Budiarti dari Golkar. Itu tidak menutup kemungkinan, apalagi santer istilah NasGor (NasDem-Golkar).
Baca Juga:Kiprah Wawan Cahyana Sukseskan Sembilan PemiluGas Pertamina di Dangdeur Subang Bocor, Pertamina Sebut Ada Penutup Sumur yang Lepas
Apabila Eep merestui Elita dan ARD, maka ada dua king maker di balik pasangan itu. Ada Eep dan Dedi. Dengan begitu, Maman Yudia jadi king maker sendiri yang memenangkan calon yang diusung PDIP. Maman dengan PDIP-nya berpeluang memajukan Ruhimat dan Narca. Keduanya kader PDIP.
Jika Eep usung ARD dan Ruhimat, Maman Yudia usung Ruhimat dan Narca, lalu Dedi Mulyadi usung Elita, lalu bagaimana dengan sosok Agus Masykur, Farah dan Aceng Kudus yang namanya mencuat maju di Pilkada 2024?
Agus Masykur wakil bupati yang juga sebagai Ketua PKS. Agus punya kendaraan untuk maju di Pilkada 2024, tinggal dengan partai mana akan berkoalisi. PKS punya 5 kursi di DPRD.
Lalu, Farah saat ini merupakan Ketua DPD PAN Subang. Partai ini sudah menggaungkan Farah maju di Pilkada. PAN punya 5 kursi. “Kepengurusan baru ini sepakat mengusung ketua DPD PAN Subang yaitu Neng Farah menjadi Bakal Calon Bupati Subang,” ungkap Ketua Badan Bappilu DPD PAN Subang Otok Byantoro, belum lama ini.
Kemudian Aceng Kudus, yang juga merupakan ketua partai. Aceng sebagai Ketua Gerindra Subang. Saat ini jabatan Wakil Ketua DPRD. Digadang-gadang juga akan maju di Pilkada 2024. Gerindra saat ini punya 6 kursi di DPRD.
Agus, Farah dan Aceng Kudus, ketiganya merupakan ketua partai yang sudah punya kendaraan untuk maju di Pilkada. Hanya tinggal ditentukan oleh hasil pemilu 2024 mendatang.
Apakah di antara mereka akan bergabung ke salah satu king maker (Eep, Maman Yudia dan Dedi Mulyadi)? Bisa saja terjadi. Atau tidak dalam pengaruh ketiga king maker itu.