Nasional – Pemerintah Indonesia menawarkan investasi untuk memajukan sektor energi, khususnya minyak dan gas bumi (migas), kepada Pemerintah Norwegia supaya Indonesia dapat merealisasikan program transisi energi dan netralitas karbon di masa depan.
“Norwegia memiliki teknologi dan pengalaman di sektor energi. Ini menjadi sumber kerja sama yang kuat antara Indonesia dan Norwegia,” ungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam keterangan di Jakarta, Kamis 16 Juni 2022.
Indonesia dan Norwegia baru saja melaksanakan acara The 9th Indonesia-Norway Bilateral Energy Consultation (INBEC) di Oslo, Norwegia, pada 13 Juni 2022 lalu, untuk meningkatkan kerja sama bilateral dalam sektor energi.
Baca Juga:Harga Cabai Makin Meroket, Capai RP 95 Ribu Per KilogramKerap Terlihat di K-Drama, Begini 6 Fakta Menarik Minimarket Korea
Indonesia berharap dapat mendapatkan ilmu mengenai perkembangan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS), hidrogen, dan angin lepas pantai, di Norwegia, serta pembiayaan di sektor energi.
Indonesia juga menggandeng Norwegia bekerja sama meningkatkan pengetahuan staf Kementerian ESDM serta di bidang standar untuk program pelatihan dan industri.
Dalam pertemuan tersebut, kata Tutuka, Pemerintah Indonesia menjelaskan perkembangan kelistrikan, energi terbarukan, juga proyek dan peluang CCS/CCUS di dalam negeri.
Pemerintah Sarankan Investasi untuk Memajukan Sektor Energi ke Norwegia
Lalu Indonesia mendengarkan informasi pengalaman Norwegia dalam pengurangan metana, serta penangkapan dan injeksi karbondioksida.
“Indonesia belajar banyak tentang CCS/CCUS dari Norwegia. Berdasarkan beberapa penelitian, Indonesia memiliki potensi simpanan karbondioksida yang cukup signifikan, sekitar 2 gigaton pada depleted reservoir migas dan sekitar 9,68 gigaton di cekungan Sumatera Selatan dan Jawa Barat,” jelas Tutuka.
Pihaknya sedang melaksanakan sejumlah studi dan persiapan CCS/CCUS seperti Tangguh EGR/CCUS, Gundih CCUS/CO2-EGR dan Sukowati CO-EOR.
Indonesia juga telah mendirikan National Center of Excellence untuk CCS/CCUS yang diprakarsai oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Kedutaan Besar Kerajaan Norwegia dari tahun 2014 hingga 2015, untuk mendukung studi proyek percontohan CCS Gundih.
Baca Juga:Resep Bihun Goreng Medan, Cocok untuk Dinikmati Bersama KeluargaResep Bakwan Jagung Versi Rumahan, Kriuk dan Enak
Saat ini Indonesia juga sedang melaksanakan pematangan peraturan menteri untuk mendukung pengembangan CCS/CCUS, serta mengajak pemangku kepentingan termasuk negara-negara Eropa, untuk mendapatkan umpan balik dan perbaikan terhadap rancangan yang telah disusun.