3 Penemu Asal Indonesia yang Namanya Dikenal Dunia

3 Penemu Asal Indonesia yang Namanya Dikenal Dunia
3 Penemu Asal Indonesia yang Namanya Dikenal Dunia
0 Komentar

Ragam – Penemu asal Indonesia sejatinya tidak kalah hebat dengan ilmuwan atau penemu mancanegara. Dalam hal tersebut, temuan mereka telah diakui oleh dunia serta terbukti memberikan manfaat kepada kehidupan manusia secara umum.

Siapa saja sih mereka? Berikut adalah 3 penemuan berasal dari Indonesia yang namanya dikenal oleh dunia

  • Josaphat Tetuko Sri Sumantyo

Josaphat Tetuko Sri Sumantyo atau biasa dikenal Prof Josh juga memiliki sejumlah penemuan luar biasa. Pria kelahiran 25 Juni 1970 ini diketahui sebagai penemu radar satelit, alat pengamatan bumi berbasis microwave remote sensing, hingga penemu mobile satellite communications.

Baca Juga:Menarik! Pesona Unik Britania Raya yang Dipenuhi Ragam seni dan BudayaBikin Nagih! Resep Pisang Goreng Madu dengan Topping Keju yang Melimpah

Prof Josh juga berhasil menemukan Circularly Polarized Synthetic Aperture Radar, sebuah sensor yang bisa dipasang pada pesawat berawak, tanpa awak, hingga microsatellite. Sensor buatannya ini diketahui bisa menembus kabut, awan, serta tidak terpengaruh Faraday Rotation di lapisan ionosfer dan perubahan posisi platform satelit. Penemuannya ini bahkan sudah diakui oleh Jepang yang dikenal sebagai negara dengan perkembangan teknologinya yang mumpuni.

  • BJ Habibie

Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan mantan presiden Indonesia yang ketiga. Dalam riwayat pendidikannya, Habibie pernah belajar di Rheinisch Westfalische Technische Hochschule, Jerman. Setelah lulus, Habibie pernah bekerja di sebuah perusahaan penerbangan Jerman bernama Messerschmitt-Bolkow-Blohm. Di bidang teknologi, Habibie memiliki julukan sebagai ‘Mr Crack’.

BJ Habibie pernah mengembangkan teori yang mencegah pesawat hancur saat melakukan penerbangan. Pada awal 1960-an, kecelakaan pesawat kerap terjadi karena masalah pada konstruksinya. Habibie mengembangkan teori perambatan retak sebagai solusinya. Dari teori ini, titik retak bisa diprediksi lebih awal. Sehingga bisa menghasilkan pesawat yang lebih aman. Dengan titik retak tertentu, konstruksi pesawat juga menjadi lebih cepat karena pengujian dapat dilakukan dengan singkat.

  • Warsito Purwo Taruno

Dalam sejarahnya, Warsito Taruno juga memiliki penemuan yang mendunia. Namanya adalah Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT). Pria kelahiran 15 Mei 1967 ini menyelesaikan studi S1 dan S2 di Jurusan Teknik Kimia Shizuoka University serta S3 jurusan Teknik Elektro di Perguruan Tinggi yang sama.

Penemuannya ini diketahui bisa melacak partikel bergerak secara simultan berkecepatan tinggi dalam mesin reaktor. Tak sampai disitu, di dunia medis, ECVT ini bisa menjadi alternatif sistem pemindaian bebas radiasi, deteksi kelainan fisiologis dalam payudara dan otak yang disebabkan tumor, epilepsy, serta disfungsi otak lainnya. (and/yni)

0 Komentar