“Antusias dari peserta sangat baik dengan program ini,” ujarnya.
Dia menyampaikan, masyarakat perlu mendapat pendampingan mengenai penggunaan teknologi. Agar teknologi tersebut memberikan dampak positif kepada penggunanya.
“Kami juga edukasi penggunaan teknologi kepada orang tua termasuk kepada anak-anak,” bebernya.
Bukan hanya dampak positif teknologi, tetapi juga dampak negatif teknologi. Mengedukasi penggunaan handphone secara sehat.
Baca Juga:Tunggu Hasil Lelang Perbaikan JalanOfficial Teaser Film Bukan Cinderella Dirilis, Akting Fuji Dinantikan Penggemar
“Kita menghimpun 1000 alat tulis untuk para pelajar di desa. Agar lebih bersemangat belajar, sebab penguasaan teknologi membutuhkan budaya belajar yang memadai,” ujarnya.
Ian berharap program Tutor Teknologi Desa dapat dianjutkan oleh BEM di periode mendatang. Termasuk cakupan sasaran desanya semakin banyak. Sebab program ini sangat bermanfaat dan dinantikan oleh masyrakat.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kemitraan Aa Zezen Zaenal Abidin, S.Pd., ST., MCs mengatakan, kampus Universitas Mandiri mengapresiasi berbagai kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa baik di lingkungan maupun luar kampus yang bersinergi langsung dengan masyarakat.
Dia mengatakan, setiap BEM memiliki fokus programnya masing-masing sesuai dengan keilmuwan yang dipelajari. Keberadaan BEM ini sebagai wahana untuk mahasiswa mengasah kapasitas organisatoris, kepemimpinan dan kepekaan dalam pembangunan dilingkungan masyarakat secara langsung.
“Kami berharap seluruh aktivitas mahasiswa ini dapat mematangkan persiapan profesinya, juga membangun rasa memiliki atas daerahnya dan mendapatkan berbagai kompetensi,” pungkasnya.(ysp)