SUBANG – Bagi Lucky Maulana AR SH MH bertugas menjadi jaksa memiliki tanggung jawab penuh untuk melayani masyarakat. Sehari-hari selalu berkutat dengan perkara.
Belum lagi rutinitas yang harus selalu siap ditempatkan di mana saja dalam bertugas, menjadikan bapak dua anak dari istri tercintanya tersebut harus berjiwa tangguh.
Di sela kesibukannya dia memiliki hobi berbagi hingga traveling bersama anggota Bikers Brotherhood Motorcycle Club Indonesia yang terkenal dengan slogan benteng terakhir adalah Persaudaraan.
Baca Juga:Bupati Apesiasi Kafilah MTQ Purwakarta, Anne: Jangan Berkecil HatiPolri Tangani dengan Cepat Korban Banjir Bandang di Bogor
Pria kelahiran Bandung yang saat ini berumur 39 tahun tersebut pernah menjajal dunia perkopian. Pernah bekerja di Starbucks Coffe.
“Iya jadi barista di Starbucks Coffe sebelum jadi jaksa,” ungkapnya.
Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Subang ini mengatakan, saat ini mencoba mendaftar di kejaksaan dan diterima.
Penempatan pertama tugasnya di kejaksaan pada tahun 2009 di Kabupaten Bualemo – Gorontalo. Lalu pada tahun 2011 pindah ke Kejaksaan Agung menjadi ajudan pimpinan Jaksa Agung Muda.
Tahun 2012 mengikuti pelatihan pendidikan pembentukan jaksa (PPJ).
Setelah itu di tahun 2013 dirinya bertugas di Kabupaten Lampung tengah – Lampung menjadi Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun).
Barulah tahun 2018 menjadi Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) di Kabupaten Sumedang. Akhirnya di tahun 2020 menjadi Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) di Kabupaten Subang.
“Banyak kesan yang saya dapatkan di masing – masing daerah, di mana tiap adat dan kultur pasti ada perbedaan,” bebernya.
Untuk di Subang, kata dia, kesadaran masyarakat Subang akan hukum cukup tinggi. Dibuktikan dengan banyaknya pelaporan ke penegak hukum.
Saat bertugas di Subang dia melakukan inovasi dengan mempermudah pelayanan dengan membuat aplikasi Si Cepot (Sistem cepat pelayanan online tilang).
Baca Juga:Deretan Pertanyaan yang Wajib Dijawab, Sebelum Kamu Memutuskan Mengakhiri BisnismuDeretan Resep Kue Khas Betawi yang Wajib Kamu Coba
“Nah masyarakat yang kena tilang, nggak perlu antri untuk mengambil dokumen ataupun membayar denda, dan kelebihannya dokumen bisa diantarkan ke rumah,” bebernya.
Kejadian yang sempat membahayakan nyawa pun pernah terjadi. Saat menjabat sebagai jaksa fungsional bidang pidana khusus di Kejaksaan Lampung Tengah. Ketika sedang menangani perkara tindak pidana korupsi, rumah dinasnya dilempari bom molotov.