SUBANG-Pelaksanaan Porprov Jabar 2022 yang akan digelar menjelang akhir tahun, menyisakan tanda tanya. Pasalnya, dengan waktu yang bisa dibilang sempit tersebut, belum bisa dipastikan anggaran pelaksanannya bersumber dari mana dan kebutuhannya berapa.
Dari 17 Cabang olah raga yang akan dipertandingkan di Subang, saat ini kondisinya belum maksimal. Padahal pelaksanaan akan digelar lima bulan lagi.
Kepala BP4D melalui Kepala Bidang Pendanaan dan Pemerintahan BP4D, Toto Suparto mengatakan, keputusan Gubernur Jawabarat nomor;426/Kep.133-Dispora/2022, tentang penunjukan daerah Kabupaten Subang sebagai penyelanggara Pekan Olahraga Provinsi XIV tingkat Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Subang ditetapkan menjadi tuan rumah cabor balap sepeda, bola tangan, bola voli indoor, bola voli pasir, bridge, catur, judo, karate, kofball, pencak silat , taekwondo ,terbang layang, tinju , anggar, balap motor, paralayang. BP4D melakukan kordinasi dengan Disparpora dalam perencanaan pelaksanaannya. “Kita tupoksinya sebagai perencanaan, tentunya harus berkordinasi dengan lintas sekttor terkait,” katanya.
Baca Juga:Ruhimat Berharap Potensi Pajak Bisa Dimaksimalkan133 Calon Haji Asal Subang Berangkat Hari Ini
Dijelaskan Toto, kepastian tentang pelaksanaan tersebut terus berjalan. Ketetapan Subang menjadi tuan rumah pada Bulan Februari 2022. Pihaknya juga mencari cara bagaimana mensupport dalam pelaksanaan Porprov tersebut. “Kita terus melakukan kordinasi kaitan dengan persiapan. Begitu pundengan BKAD kaitan kesiapan anggaran,” ungkapnya.
Dijelaskan Toto, pelaksanaan yang akan dilakukan pada tanggal 5-12 sehingga pada tanggal 24 oktober sudah mulai ada perlombaan. Pemkab Subang lebih kepada kesiapan. BP4D meyakini dalam pelaksanaan Porprov bisa dilakukan, karena pembahasan terus dilakukan. “Sabisa-bisa, kudu bisa,” katanya.
Sekertaris BKAD Kabupaten Subang, M Chairil Syahdu mengatakan, mengenai anggaran perubahan untuk jajaran koni, atlet, pelatih yang teranggarkan sekitar Rp30 miliar, sudah mulai bisa dicairkan. Namun anggaran untuk pelaksanaan Porprovnya malah tidak ada. “Untuk anggaran untuk KONI kan ada Rp30 miliar dan sudah siap dicairkan, namun untuk pelaksanaan Porprov tidak ada,” katanya.
Pemerintah Daerah Kabupaten SUbang dengan segala keterbatasannya, untuk anggaran pelaksanaan Porprov membutuhkan kajian dan kebutuhan pelaksanaan berapa nominalnya. Kebutuhan anggaran akan dicari solusinya. “Kita juga belum mengetahui berapa anggaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Porprov tersebut,” ungkapnya.