Amankah Ganja Meski Digunakan untuk Medis? Begini Penjelasan Ahli

Ibu Santi dan anaknya, Pika, mengidap Cerebral Palsy. Kondisi kelainan otak yang sulit diobati, dan treatment yang paling efektifnya pakai terapi minyak biji ganja
Ibu Santi dan anaknya, Pika, mengidap Cerebral Palsy. Kondisi kelainan otak yang sulit diobati, dan treatment yang paling efektifnya pakai terapi minyak biji ganja
0 Komentar

KESEHATAN – Ramai permohonan seorang Ibu agar Ganja bisa dipergunakan untuk medis. Ahli Spesialis Penyakit Dalam dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menanggapi tentang isu legalisasi ganja medis, yang dikatakannya hidup kembali usai Ibu Santi Warastuti membentangkan poster ‘Tolong anakku butuh ganja medis’.

Bahkan, informasi ini sudah sampai ke DPR, Wakil Presiden, dan juga MUI.

“Penting rasanya bagi kita tahu sedikit sejumlah hal tentang ganja untuk medis ini: Apakah ganja medis itu aman?,” tulis Prof Zubairi lewat cuitannya di Twitter, dilansir pada Kamis (30/6/2022) via fajar.co.id.

Baca Juga:Waduh! Pemerintah dan DPR Sepakat Siapkan Lampu Hijau Pemanfaatan Ganja untuk MedisPandemi Melandai, Hengki Kurniawan: Realisasikan Seluruh Program untuk Kesejahteraan Rakyat

Ia menuturkan, adalah fakta bahwa ganja medis itu sudah legal di beberapa negara, bahkan untuk nonmedis. Akan tetapi, bukan berarti penggunaan ganja medis akan sepenuhnya aman.

“Jika penggunaan tidak ketat, bisa terjadi penyalahgunaan yang menyebabkan konsekuensi kesehatan bagi penggunanya,” jelasnya.

Menurut Prof Zubairi, sudah banyak studi tentang ganja. Ada yang bisa menjadi obat, tetapi masih banyak juga yang belum diketahui tentang tanaman ini, bagaimana tanaman ini berinteraksi dengan obat lain serta tubuh manusia.

Lalu, apakah sudah ada obat yang terbuat dari ganja yang disetujui di negara tertentu? Di Amerika Serikat, FDA sudah menyetujui satu obat ganja nabati (Epidiolex), yang memiliki kandungan cannabidiol murni (CBD) dari tanaman ganja.

Obat tersebut digunakan untuk mengobati kejang juga kelainan genetik langka. (Jni)

0 Komentar