Kota ini punya motto unik. Saya pernah membacanya ketika mampir di situ: The City where Everybody is Somebody.
Masalahnya: ketika ke Austin, tiga hari sebelum balapan, Anna tinggal di rumah Colin. Sejak sehari sebelumnya. Itu membuat hati Kaitlin seperti dipanggang di atas kompor elpiji.
Sebenarnya Colin sudah menyembunyikan hubungannya dengan Anna. Nomor HP Anna dibuat atas nama orang lain. Ia juga selalu menghapus pertukaran WA dengan Anna.
Tapi hati Kaitlin telanjur membara.
Baca Juga:Exportir Milenial Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jabar  Harga Huawei Watch Fit 2 Indonesia, Smartwatch Canggih Pemikat Hati
Hari kedua, tanggal 11 Mei 2022, Colin meninggalkan rumah. Anna ditinggal di rumahnya sendirian. Sampai sore.
Pukul 18.00 Anna kirim WA ke Colin: pergi dengan teman pria yang lain untuk sama-sama berenang. Sampai Anna pulang dari renang, Colin belum kembali.
Colin baru pulang pukul 22.00. Begitu masuk apartemen ia kaget. Anna tergeletak di lantai kamar mandi. Bersimbah ludiro. Mati.
Colin menghubungi Kaitlin. Juga menghubungi keluarga Anna di Vermont. Anna memang lahir di Vermont, negara bagian paling utara di Amerika. Dekat Kanada. Kampung kelahiran Anna tidak jauh dari Toronto.
Colin juga lapor polisi.
Geger.
Yang mati ini bukan sembarang wanita. Anna sudah menjuarai lebih dari 10 balap sepeda gravel di seluruh Amerika. Dia pun sedang diunggulkan untuk menjadi juara lagi di Waco keesokan harinya.
Keluarga Anna memang atlet semua. Ayah ibunyi atlet nasional ski. Di dekat kampung kelahiran Anna memang penuh dengan pegunungan bersalju. Kakaknyi pun atlet ski.
Anna sudah ski sejak SD. Dia pernah jadi juara nasional ke-3Â ketika masih remaja. Yakni untuk kategori umurnya. Bapaknyi pelatih ski di sebuah sekolah ski di sana.
Baca Juga:Rekomendasi Tablet Murah Dibawah Rp.1 Juta dari Amazon, Pas Nih Untuk AnakDianjurkan Nabi, Makan Berjamaah Ternyata Memiliki Manfaat untuk Anak
Setamat SMA Anna harus kuliah di New Hampshire. Dia kuliah di universitas terkemuka, Dartmouth Collage. Dia ambil fakultas teknik.
Tidak ada gunung salju di negara bagian kecil itu. Maka selama kuliah di Dartmouth Anna bergabung ke klub sepak bola wanita. Dia jadi kapten di klub universitas itu.
Waktu aktif sebagai atlet ski Anna pernah cedera kaki. Tapi dia tidak menyerah. Begitu sembuh dia lebih giat lagi latihan. Terutama latihan memperkuat otot kaki.