Dalam penjelasan mengenai EBT, Menko menyampaikan, “Pemanfaatan energi panas bumi saat ini berada pada tahap eksplorasi, dan pembiayaannya mendapat dukungan dari Pemerintah dan BUMN. Diharapkan mendapatkan juga dukungan dari pihak swasta termasuk bank-bank swasta milik AS. Dalam pemanfaatan energi air, infrastruktur pembangkit listrik tenaga air yang telah banyak dimiliki dalam kurun 4 tahun terakhir membutuhkan pembiayaan untuk pengembangan lebih lanjut. Pemanfaatan energi surya masih dalam proses pengembangan di Kepulauan Riau melalui proyek panel surya temasuk floating solar panel yang diletakkan di atas permukaan air.”
Selanjutnya terkait dengan krisis pangan, Menko Airlangga menjelaskan “Dalam menghadapi instabilitas harga pangan global, Pemerintah Indonesia saat ini fokus dalam program diversifikasi pangan, efisiensi distribusi pangan, serta peningkatan produktivitas komoditas pertanian. Pemerintah juga akan mempertimbangkan bentuk-bentuk fasilitasi perdagangan yang dapat mengatasi kelangkaan komoditas pangan.”
Terkait upaya Pemerintah dalam negosiasi perdagangan di tengah tensi geopolitik yang kian memanas, adanya perjanjian Free Trade Agreements (FTA) akan sangat membantu dalam mengamankan akses pasar. Menko meyakinkan pelaku usaha bahwa saat ini Pemerintah tetap mengupayakan pembukaan akses pasar di negara-negara tujuan ekspor utama, seperti Uni Eropa dan Amerika.
Baca Juga:DKP Jabar Rehabilitasi Tambak Seluas 7.000 M2 Pengganti Stoom di KS Tubun Masih Misteri, Ini Kata Dankoti MPC Pemuda Pancasila Subang
AmCham Indonesia juga membahas perkembangan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru, dan antusias dalam mendapatkan informasi kemajuan pengerjaan IKN untuk periode 2023-2024. Menko Perekonomian menyampaikan beberapa perkembangan pembangunan infrastruktur penyimpanan air dan infrastruktur fisik utama lainnya. “Pemerintah telah memiliki masterplan proyek pembangunan IKN yang akan disampaikan kepada publik pada kesempatan berikutnya. Diharapkan pihak swasta AS dapat berpartisipasi dalam pembangunan IKN dengan mengacu pada masterplan tersebut,” ujar Menko Perekonomian.
Dalam pertemuan tersebut hadir juga Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kemenko Perekonomian yang saat ini mendapatkan tugas sebagai Sherpa Indonesia untuk GCRG. (dep7)