“Ini baru generasi kedua, saya cuman melanjutkan usaha dari ibu saya saja. Memang waktu ibu saya masih berjualan di tahun 90an sudah banyak pelanggannya,” kata Tata.
Masih kata Tata, dalam sehari ia yang berjualan bersama dengan istrinya tersebut dapat menghabiskan sekitar sepuluh Kilogram ketan dalam sehari, serta empat Kilogram daging sapi.
“Allhamdulilah sehari bisa habis sepuluh kilogram ketan. Nah kalau sate maranggi dari daging sapi habiskan sekitar empat kilogram. Kalau momen weekend selalu abis,” tuturnya.
Baca Juga:Menilik Budidaya Tikus Putih Untuk Pakan Ular, Raih Cuan Hingga Jutaan Rupiah Per BulanAnak Bupati Purwakarta Dikabarkan Mau Nyaleg PKS
Untuk harganya sendiri, ia menjual dengan rincian satu tusuk sate maranggi Rp3.000. Sementara ketan bakar satunya hanya lima ribu rupiah saja.
“Sambal kecapnya bisa ambil sepuasnya gak dibatas. Bukanya mulai dari jam delapan pagi, jam empat sore juga Allhamdulilah selalu habis,” kata dia.(idr/ysp)