Ponpes Al-Muhajirin Purwakarta Maknai Tahun Baru Islam 1444 H dengan Gelar Istigasah dan Tabligh Akbar

Ponpes Al-Muhajirin Purwakarta Maknai Tahun Baru Islam 1444 H dengan Gelar Istigasah dan Tabligh Akbar
ANTUSIAS: Ribuan santri Al-Muhajirin menghadiri Istigasah dan Tabligh Akbar dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1444 H.(ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES)
0 Komentar

PURWAKARTA-Pondok Pesantren Al-Muhajirin memaknai Tahun Baru Islam 1444 Hijriah dengan menggelar istigasah dan tabligh akbar yang dilaksanakan di Al-Muhajirin Kampus 2, Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, akhir pekan kemarin.

Tampak ribuan santri Al-Muhajirin dari semua unit yang ada di Yayasan Al-Muhajirin antusias mengikuti kegiatan tersebut. Hadir dalam acara ini Pimpinan Ponpes Al Muhajirin, Dr. KH. Abun Bunyamin, M.A., dan Ketua Yayasan Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd. Turut hadir pula seluruh kepala unit, guru, staf dan karyawan, serta tamu undangan.

“Kegiatan ini diikuti oleh semua unit di bawah Yayasan Al-Muhajirin. Selain memeriahkan tahun baru Islam, kegiatan ini juga menjadi wadah silaturahmi santri dan jemaah antarunit,” ujar KH Abun.

Baca Juga:IKWI Wadahi Para Istri WartawanPemda Subang Tak Mampu Bangun Pasar Pujasera, Pedagang Inisiatif Membangun Mandiri

Sementara itu, dalam tabligh akbar, mubaligh dari LDNU, Ustaz Ubaidillah Haz dan KH. Kholil, S.Pd.I., S.Q., menyampaikan kepada para jemaah bahwa Muharram adalah salah satu bulan yang Allah SWT muliakan dan khususkan.

“Keutamaan Muharram ini, menjadi momentum bagi kita semua untuk mentafakuri banyak hal. Di antaranya, sepertinya pada hari ini kita mentafakuri Tahun Baru Islam 1444 H,” ucapnya.

Dijelaskannya, ada tiga keutamaan Bulan Muharram menurut hadits. Pertama, dilipatgandakannya amalan bulan haram. Yakni, dimaknai sebagai momen pelipatgandaan amalan yang dikerjakan.

“Dengan kata lain, pahala akan dilipatgandakan bagi yang berbuat ketaatan dan begitu pun sebaliknya dosa yang dikerjakan pada bulan Muharram,” katanya.

Kedua, lanjut dia, menjadi momen puasa terbaik setelah Ramadan. Seperti diketahui, Ramadan dikenal sebagai bulan suci yang bahkan berlaku kewajiban berpuasa bagi umatnya. Ternyata di samping Ramadan, ada keutamaan bulan Muharram yang disebut momen berpuasa terbaik setelah Ramadan.

“Ketiga, terdapat Hari Asyura, yaitu salah satu hari di Bulan Muharram yang sangat dimuliakan. Islam melakukan penghormatan berupa puasa sunnah pada hari itu atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa AS,” ucapnya.(add/sep)

0 Komentar