Cemilan ‘Pasmini’ Asal Purwakarta Tembus Ekspor hingga ke 6 Negara

Cemilan 'Pasmini' Asal Purwakarta Tembus Ekspor hingga ke 6 Negara
PASMINI: Cucu Nengsih menunjukkan pasmini yang diproduksinya dan telah tembus ekspor ke enam negara.(ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES)
0 Komentar

PURWAKARTA-Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kini semakin menggeliat usai badai pandemi Covid-19 yang terjadi nyaris tiga tahun terakhir ini. Percepatan pemulihan ekonomi pun semakin terbantu oleh keberadaan para pelaku UMKM.

Di Kabupaten Purwakarta, pemerintah daerah begitu mendukung para pelaku UMKM. Selain dapat menyejahterakan taraf keluarga, juga menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi daerah. Tak heran, banyak pelaku UMKM di Kota Budaya ini yang berhasil menjalankan bisnisnya.

Satu di antaranya adalah Cucu Nengsih yang menjalankan UMKM jenis makanan ringan berupa pastel kering mini (Pasmini). Cucu memproduksi pastel kering mini di rumahnya di Perumahan Kota Baru Blok A3 Nomor 2, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta.

Baca Juga:Tridjaya Motor Subang, Sukses Gelar Senam Aerobic dan Zumba NusantaraRekomendasi Kuliner Karawang, Bebek dan Ayam Open Gentong Cibuy, Higienis dan Cegah Kolesterol

Meski skala rumahan, namun Cucu berhasil memasarkan pastel kering mini yang diberi nama dagang Pasmini ini hingga ke luar negeri alias ekspor. Tak tanggung-tanggung, sudah ada enam negara yang menjadi tujuan ekspor pasmini.

“Alhamdulillah, saat pandemi Covid-19 melandai, permintaan semakin pasmini semakin banyak, tak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri. Saya bahkan sampai meningkatkan produksi hingga 200 persen setiap harinya,” kata Cucu Nengsih kepada wartawan, Ahad (14/8).

Adapun keenam negara yang menjadi tujuan ekspor pasmini adalah Singapura, Selandia Baru, Hongkong, Mozambik, Gabon hingga Yunani.

“Untuk pengiriman terbanyak ke negara tetangga, yakni Singapura,” ujar Cucu Nengsih mengungkapkan.

Dirinya menyebutkan, untuk memenuhi permintaan pasar, dirinya memproduksi pasmini dibantu ibu-ibu sekitar rumahnya. Dalam sehari, produksi pasmini bisa menghabiskan bahan baku utama berupa 500 kilogram tepung terigu dan bahan isian pasmini seberat 400 kilogram per hari.

“Pasmini yang kami produksi ada beberapa varian rasa. Di antaranya, ebi, ebi pedas, abon ayam, abon sapi, abon ikan dan abon pedas. Semuanya dikemas dalam kemasan kekinian yang juga memuat informasi tentang produksi pasmini. Mulai dari bahan, perizinan, hingga tanggal produksi dan kedaluarsa,” ucapnya.(add/sep)

0 Komentar