SUBANG – Menyambut semarak HUT ke-77 Republik Indonesia, beragam acara akan digelar di Subang. Salah satu yang banyak dinantikan publik adalah kegiatan yang akan berlangsung pada Senin (15/8).
Kegiatan tersebut yakni Jawara Fashion Street ini yang akan dipusatkan di Halaman Kantor Bupati Subang.
Ketua Paguyuban Mojang Jajak Subang, Dindin Nugraha mengatakan, dalam Jawara Fashion Street akan digelar fashion show pejabat, live music, dan bazar murah produk lokal, seperti batik lokal dan produk UMKM.
Baca Juga:Laga Persib Legend Berhasil Hibur PenontonSenam Merah Putih Tingkatkan Nasionalisme, Tingkatkan Kesehatan Masyarakat
“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan, dan mengedukasi batik khas Subang. Mulai dari Batik Kareumbi, Batik Ganasan, Batik Haruming, Batik Subangsih, dan lain-lain, dimana sebagian orang masih belum mengetahuinya,” kata Dindin.
Sementara untuk fashion show yang diikuti para pejabat hingga bupati, dan wakil Bupati Subang, akan melibatkan desainer dan agensi model dari Kabupaten Subang.
“Kami berkolaborasi dengan desainer, dan agensi model dari Kabupaten Subang. Insya Allah pak bupati, wakil bupati, sekda dan pejabat lainnya, akan ikut peragaan busana,” ungkapnya.
Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Paguyuban Mojang Subang, dan mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga dan instansi pemerintah lainnya.
Dia menegaskan, meskipun dalam kegiatan tersebut, melibatkan banyak pejabat, namun event ini tidak dibiaya dari APBD.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan non anggaran APBD, akan tetapi dari kita, oleh kita, untuk kita,” katanya.
Selain itu, dari Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Subang akan melaksanakan gelar produk UMKM gebyar kemerdekaan 2022.
Baca Juga:Pedagang Bendera Merah Putih Meriahkan Semarak KemerdekaanYuk Intip! Ramuan Pelancar Haid yang Mudah Dibuat di Rumah
Diikuti seluruh UMKM se-Kabupaten Subang. Kepala Bidang UMKM DKUPP Kabupaten Subang Dedeh Agustini mengatakan, gelar produk tersebut bertujuan untuk mempromosikan produk-produk yang dihasilkan oleh lima ribu lebih pelaku UMKM binaan DKUPP.
“Namun dari lima ribu lebih pelaku UMKM itu, yang akan menjadi peserta gelar produk UMKM gebyar kemerdekaan itu kita pilih verifikasi dulu. Mulai dari label, kemasan, dan perizinannya. Kalau yang sudah memenuhi syarat akan kami prioritaskan. Namun demikian kami juga akan mengikutsertakan pelaku UMKM, yang belum lengkap persyaratannya, agar mereka naik kelas,” ujar Dedeh.