SUBANG-Menanggapi soal kasus pembunuhan Subang ini, Kepolisian Resor Subang yang dipimpin AKBP Sumarni, sudah tidak seterbuka saat pertama kali kasus ini terjadi. Apalagi saat ini, penanganannya sudah dialihkan ke Polda Jabar.
Pada awak media, AKBP Sumarni juga cenderung hemat bicara jika disinggung soal ini. Terkahir, dia hanya menyampaikan jika sejak November 2021 kasus itu sudah diambil alih Polda Jabar.
Sedangkan Kapolda Jabar Irjen Suntana belum lama ini mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan hingga bulan ke-12 kasus terjadi. Dia menuturkan, dalam penanganan kasus pembunuhan tak semuanya menggunakan metode yang sama.
Baca Juga:Satu Tahun Pembunuhan ibu dan anak di Subang: Keluarga Minta Kepastian HukumSatu Tahun Pembunuhan ibu dan anak di Subang, Terduga Pelaku Dilepaskan
“Dalam proses pidana khususnya pembunuhan kadang-kadang kasus itu ada yang hitungan setengah jam dapat. Hitungan hari dapat (pelaku), tetapi dalam kasus tertentu polisi harus mengumpulkan barang bukti, yang ditemukan dari berbagai cara supaya bisa mengarah kepada tersangkanya,” ucapnya.
Kriminolog sekaligus Sastrawan Yesmil Anwar mengungkap, kalau polisi tak kunjung menetapkan tersangka pada kasus pembunuhan di Subang tidak menutup kemungkinan kepercayaan masyarakat kepada institusi kepolisian akan menurun, khusunya Polda Jabar.
Pasalnya, pengungkapan kasus ini dianggap utang yang mesti dibayar. “Tetapi, saya pikir karena ini PR, maka harus diselesaikan. Kalau tidak diselesaikan dan menumpuk, tentu saja akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada polisi. Jadi ini penting,” tuturnya.
Dia melanjutkan, jangan sampai polisi menganggap publik luput dari perkembangan kasus pembunuhan yang viral ini. “Jangan sampai masyarakat diam, polisi juga diam. Jangan seperti itu, seperti duri dalam daging, utang yang harus dibayar,” tuturnya.
Kendati demikian, Yesmil paham apabila polisi kesulitan mengungkap dalang dibalik pembunuhan keji tersebut. Dia menilai, kasus pembunuhan ini sudah direncanakan secara matang oleh pelaku, sehingga hampir tak menyisakan bukti di tempat kejadian perkara (TKP).
“Pembunuhan ibu dan anak di Subang, perencanaannya cukup matang,” tukasnya.(idr/vry)