Menilik Usaha Bisnis Kedai Kopi dan Coffee Roastery

Menilik Usaha Bisnis Kedai Kopi dan Coffee Roastery
0 Komentar

Industri kopi lokal mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam beberapa tahun kebelakang. Sebelumnya, orang lain hanya lekat dengan warung-warung kopi kecil yang menjajakan kopi seduh sachet. Penimaktnya juga kebanyakan orang-orang paruh baya. Hal ini berubah drastis, sejak gerai-gerai kopi yang mengusung konsep tempat nongkrong sederhana bermunculan di kota-kota besar.

Salah satunya, di Kota Subang dengan nama kedai kopi Tamansari yang beralamat di Jl. Tamansari II No.94, Pasirkareumbi Subang.

Tamansari Kopi menyediakan olahan pilihan kopi lokal yang tak kalah enak, dengan kafe-kafe kopi besar lainnya. Mulanya, kebanyakan orang mengira olahan kopi enak hanya bisa dinikmati di gerai-gerai kopi impor, yang membanderol harga tinggi. Tetapi tidak di Tamansari Kopi.

Baca Juga:Nunggak Rp1,2 Miliar , PLN Putuskan Aliran Listrik Perumdam Tirta TarumHegemoni algoritma

Owner dari Tamansari Kopi, Reiza Permanda Gulfa melakukan gebrakan dengan mendirikan kedai kopi sederhana, yang menjual minuman kopi yang diolah dari biji-biji kopi lokal pilihan.

Tak hanya kedai kopi, owner Tamansari juga mendirikan usaha Coffee Roastery. Coffee Roastery adalah pihak atau bisnis yang mengolah biji kopi mentah langsung dari petani melalui proses roasting atau sangrai menjadi produk kopi siap konsumsi. Produk utama dari Tamansari Coffee Roastery adalah roasted been atau biji kopi sangrai.

“Saya bergerak di bidang kopi dari tahun 2018 sampai sekarang 2022. Motivasi awal itu, dari hobi terus menjadi sumber penghasilan yang utama. Semuanya saya otodidak. Dari pertama menyeduh kopi. Menyeduh kopi kan ada dua ya ada barista ada brewer. Brewer itu kan untuk manual brewing ya, saya sendiri belajar liat-liat youtube, literasi, terus nanya ke senior-senior juga,” ujar Reiza.

Reiza mengaku belum puas di kedainya sampai-sampai buat alat roasting. Awalnya, alat roastingnya belum sebesar ini. Awalnya di support sama Lipi Subang yang sekarang itu Brin. “Brin welcome banget sama masyarakat, apalagi sama UMKM-UMKM yang kreatif di bidang industri pangan. Kopi kan termasuknya pangan juga,” jelasnya.

Reiza sudah dikasih pinjam beberapa bulan untuk peralatannya. “Alhamdulillah, punya konsumen saya beli sendiri mesin roasting. Bahan-bahan kopinya juga masih dari petani lokal Kabupaten Subang yaitu Cisalak, Tanjungsiang, Kasomalang. Kalau untuk robustanya Kasomalang sama Cisalak, kalau arabicanya Cisalak sama Ciater,” tuturnya.

0 Komentar