BANDUNG -Sebanyak 414 mahasiswa kota Bandung terinfeksi HIV, keterangan tersebut terlihat dari data yang ditilis KPA.
Gubernur Jawa Barat, yaitu Ridwan Kamil meluruskan adanya informasi 414 mahasiswa Bandung yang terinfeksi HIV.
Data kejadian tersebut harus diluruskan, ungkap kang Emil, dalam keterangan tertulis di media sosial Instagram.
Baca Juga:U20 MAYOR SUMMIT 2022, Ridwan Kamil: Pandemi Beri Dampak Besar Gaya Hidup MasyarakatResmi Dicabut! Bank Indonesia Tarik Uang Rupiah Khusus Tahun Emisi 1995 Edisi Peringatan 50 Tahun Kemerdekaan
Lantaran harus diluruskan, karena jumlah 414 mahasiswa yang terinfeksi HIV di kota Bandung bukan dalam jangka waktu satu tahun lalu.
“414 Kasus HIV di kalangan mahasiswa Kota Bandung itu adalah AKUMULASI data selama 30 tahun: 1991-2021.
Bukan data dalam 1 tahun,” kata Kang Emil, dalam keterangannya yang dikutip radarcirebon.com, Selasa, 30, Agustus 2022.
Ridwan Kamil menyatakan bahwa harus supaya informasi diluruskan, atas data itu.
Manalagi, upaya deteksi juga dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa barat dengan tips masif.
“Beragam program dan agenda untuk mendeteksi dan menangani masalah ini sudah dilakaksanakan secara progresif oleh Pemprov Jabar,” tulis Kang Emil.
Sementara terkait dengan ramai pendapat pribadi Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum terkait poligami sebagai solusi, Kang Emil tidak sependapat dengan pernyataan itu.
Baca Juga:Peluang Usaha Cake and Bakery untuk Pemula, Bisnis yang Dicari Di PerkotaanLive Tiktok Dapat Uang, Tante Ocha Raup Omset Rp.22.000.000 per Bulan dari Bisnisnya
“Saya pribadi tidak sependapat,” tandas Kang Emil mengomentari terkait dengan pernyataan tersebut.
Dipaparkan bahwa Pemprov Jabar fokus pada kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dalam penanggulangan HIV AIDS dan IMS di Provinsi Jawa Barat.
Yakni, melakukan skrining dini Tes HIV pada Populasi Kunci, Ibu Hamil Pasien TB, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di layanan maupun secara mobile.
Melakukan perluasan layanan Konseling tes HIV, Layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan. Melakukan peningkatan kapasitas petugas Puskesmas dalam pengembangan layanan Test and Treat.
Evaluasi triple eliminasi dengan sasaran Ibu Hamil yang di tes HIV, Sifilis dan hepatitis untuk eliminasi pada bayi lahir dari Ibu positif HIV, Sifilis dan Hepatitis.
Upaya pemantauan Desentralisasi Obat ARV di 27 kab/Kota. Melakukan pemeriksaan Viraload bagi ODHA untuk melihat evaluasi penggunaan ARV pada ODHA.
Pertemuan terkait kolaborasi TB HIV. Melakukan kegiatan Pemetaan Populasi Kunci untuk melidapatkan gambaran Estimasi Populasi Kunci.
Seperti diketahui, informasi bahwa ratusan mahasiswa Bandung terinfeksi HIV sempat membuat ramai, lantaran data tersebut mencengangkan. Di