PASUNDAN EKSPRES – Pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum soal solusi HIV/AIDS adalah poligami menuai banyak kritik.
Ketua PBNU Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrurrozi berpendapat bahwa usulan terkait poligami untuk mengentaskan HIV/AIDS tidak bisa dibenarkan.
Menurutnya problem HIV/AIDS tidak bisa disederhanakan dengan mengambil jalan pintas melalui poligami.
Baca Juga:Terserang Demam Setelah Dibantai PSM Makassar, Luis Milla Masih di ParepareGelar Konferensi Pers dari Singapura, Menko Airlangga Sampaikan Persetujuan RCEP dan Penguatan Kerja Sama Ekonomi
“HIV/AIDS itu problematika lintas sektor, yakni ekonomi, politik, kesehatan, sosial dan budaya. Solusinya tidak bisa dikaitkan dengan poligami,” kata pria yang akrab disapa Gus Fahrur dikutip dari situs resmi PBNU, NU Online, Selasa (30/8).
Gus Fahrur melihat penanganan kasus HIV/AIDS cukup luas. Artinya, tidak semata urusan rumah tangga, mengingat seks bebas masih merupakan faktor utama risiko penularan HIV/AIDS.
Selain itu, semakin banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya terpapar virus yang menyerang kekebalan tubuh ini.
“Sejauh ini kan kelompok rentan terpapar HIV/AIDS umumnya maaf, penganut seks bebas,” cetusnya.
Tidak hanya dari PBNU, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat juga angkat bicara dan mengkritisi pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum yang menyebut poligami sebagai salah satu solusi untuk menekan kasus HIV/AIDS .
Bahkan, MUI Jabar menegaskan, poligami bukanlah solusi dalam penanganan HIV/AIDS. Pernyataan Uu juga dinilai tak bijak di tengah situasi ekonomi yang belum pulih akibat pandemi COVID-19 dan pelemahan ekonomi global.
“Bukan solusi, bahkan untuk yang sudah menikah juga bukan solusi,” tegas Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar, Selasa (30/8).
Baca Juga:Diliputi Antusiasme Audiens, Kuliah Umum Menko Airlangga di RSIS dan NUS Singapura Tuai PujianDukungan BRI untuk Masyarakat Lakukan Penanaman Tanaman Produktif
Rafani menjelaskan, poligami bukanlah solusi karena berdasarkan informasi yang diperolehnya, penularan HIV/AIDS justru marak terjadi di kalangan anak muda yang belum menikah.
“Saya pernah dapat informasi kan yang paling banyak itu kan kalangan pemuda, remaja, mahasiswa, pelajar, jadi ya poligami itu bukan solusi menurut saya,” tegasnya lagi. (idr)