PURWAKARTA-Bela Purwakarta, wadah silaturahmi yang terlahir di kala pandemi Covid-19 sedang tinggi-tingginya ini, kini berusia satu tahun. Tercatat, sedikitnya ada 70 komunitas yang tergabung dalam wadah yang dikenal dengan gerakan sosialnya ini.
Ditemui di sela kegiatan Milangkala Pertama Bela Purwakarta di Bungursari Lake View, Koordinator Bela Purwakarta Aa Komara Cakradiparta menyebutkan, historikal kelahiran Bela Purwakarta dimulai satu tahun lalu. Yakni, pada suatu diskusi menyikapi situasi darurat kesehatan di Purwakarta. “Saat itu terjadi overload di berbagai rumah sakit (RS) di Purwakarta. Tingkat BOR (bed occupancy rate) rata-rata 100 persen. Tak sedikit pasien yang meninggal, baik saat di perjalanan, maupun yang telah sampai di RS namun belum sempat tertangani,” kata Akom, panggilan akrab Aa Komara, Sabtu (10/9).
Kondisi waktu itu, sambungnya, diperparah dengan kelangkaan oksigen yang sangat dibutuhkan RS untuk menangani pasien positif Covid-19. Pun dalam mencari solusi yang tepat bagi masyarakat terdampak secara ekonomi akibat diberlakukannya PPKM. “Diskusi tersebut dilaksanakan secara daring menggunakan aplikasi Zoom Meeting dengan tema “Bela Purwakarta #PurwakartaSembuhLagi. Narasumber utama Ketua Gugus Tugas Covid-19 yang juga Sekda Purwakarta. Turut hadir para pakar dan praktisi kesehatan juga elemen masyarakat lainnya,” ujarnya.
Baca Juga:PKS: Pemerintah “Suap” Rakyat Dengan BLT Demi Naikan Harga BBMBaznas Tebar Bantuan di Hari Muzaki Nasional
Tidak sampai di situ, lanjut Aa, pasca-Zoom yang diikuti beberapa komunitas dan organisasi, Bela Purwakarta langsung melaksanakan serentetan bakti sosial. Di antaranya, memberikan bansos kepada keluarga pasien yang terinfeksi Covid-19 juga kepada masyarakat yang terdampak PPKM.
Kegiatan baksos yang dilaksanakan secara kolaborasi baik dengan pola urunan dari komunitas organisasi serta menggalang dana ke publik ini masih terus berlanjut l. Terutama pada momen momen selanjutnya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan darurat pertolongan. “Milangkala ke-1 Bela Purwakarta yang bertema “Purwakarta Ngariung Day” Ini sebagai tanda syukur atas kebersamaan yang masih terjalin antarkomunitas dan organisasi. Juga sebagai tanda terima kasih kepada rekan media yang selalu mendukung kegiatan Bela Purwakarta,” ucap Akom
Ke depan, seluruh komunitas dan organisasi kreatif di Purwakarta, kata Akom, bisa tersebar dan mengisi kebutuhan layanan kepariwisataan di seluruh obyek wisata di Purwakarta. “Dengan demikian masyarakat Purwakarta yang berkomunitas dan berorganisasi ini terberdayakan secara masif dan sistematis. Outputnya secara umum adalah terus membaiknya kesejahteraan masyarakat Purwakarta,” kata Akom.(add/sep)