SUBANG-Direktur RSUD Kanjuruhan dr. Bobi Prabowo mengungkapkan tiga penyebab kematian para penonton laga Arema FC vs Persebaya Liga I BRI 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Jatim, Sabtu (1/10).
Laga maut itu berujung menewaskan 130 orang penonton. Menurut dr Bobi, korban tewas yang dibawa ke RSUD Kanjuran mengalami trauma benturan di kepala, dada, tangan dan kaki.
“Kemungkinan karena terinjak-injak saat panik dan berusaha ke luar stadion,” kata dr Bobi saat live kepada TVone.
Baca Juga:Defisit Kopi APBDGadis Kretek
Selain trauma, para korban tewas mengalami hipoksia, sesak nafas atau kekurang oksigen. Hal ini diperkirakan karena dipicu gas air mata yang ditembakan pihak kepolisian. Padahal penggunaan gas air mata dilarang oleh FIFA.
Selain itu, kondisi para pasien dan korban tewas mengalami iritasi pada mata yang juga diduga dipicu gas air mata.
“Kematian akibat sesak nafas hipoksia karena kondisi tubuh kekurangan oksigen. Juga mata pasien korban merah iritasi kemungkinan karena gas air mata. Sebagian masih dirawat intensif. Kita berikan pelayanan terbaik,” pungkasnya.
Seperti diketahui, laga Arema FC vs Persebaya berujung kerusuhan. Sebanyak 130 penonton tewas, 2 orang di antaranya anggota polisi. Sejumlah fasilitas stadion rusak dan 13 kendaraan polisi rusak dan dibakar.(red)