Menurut Kang Emil, semua kegiatan sudah digital hingga transaksi ekonomi sudah online, semua yang rutin akan digantikan oleh mesin, menerima pengaduan, penerimaan dan pengeluaran pendapatan sudah online hingga pendataan pun sudah digital. Maka saat ini pihaknya tengah membuat konsep pemerintahan yang lebih efektif dan efisien melalui master plan Digital West Java.
Ke depan dirinya juga ingin melakukan uji literasi digital kepada para Bupati, Camat hingga Kepala Desa untuk mengetahui sejauh mana mereka memahami tentang transformasi digital.
“Ke depan kami ingin pelayan publik termasuk PNS bukan hanya bekerja rutin tetapi bekerja dinamis yang mampu mencarikan solusi dari setiap permasalahan. Di era reformasi digital 4.0 tolong semua digitalkan, untuk tupoksi rutin silahkan segera mulai dikonversikan ke digital,” ucap Kang Emil.
Baca Juga:Atasi Banjir Gedebage, Pemkot Bandung Koordinasi Pemprov Jabar Tuk Aktifkan Sungai Cisaranten LamaSolusi Mengatasi Pengangguran, Disnakertrans Purwakarta Berkolaborasi dengan KCD Disdik Jabar
Kepala Badan Litbang SDM Kemkominfo RI Hary Budiarto menerangkan, ada empat pilar pembangunan roadmap di seluruh Indonesia baik di Kabupaten dan Kota. Pertama, infrastruktur digital. Kedua, mengembangkan pemerintahan digital. Ketiga, mengembangkan ekonomi digital dan keempat, mengembangkan masyarakat digital.
Menurutnya, khusus pengembangan masyarakat digital saat ini dirinya sedang membangun pilar pengembangan SDM digital melalui tiga level, literasi digital dengan target 50 juta pertahun, dan digital talent scholarship dengan target 200 ribu pertahun.
“Untuk hari ini kita melaksanakan digital leadership academy dengan target 500 para pimpinan di lembaga pemerintahan, swasta, para akademisi dan bekerja sama dengan perguruan tinggi, sebagai upaya mengembangkan kebijakan transformasi digital dan smart city, kami akan mendorong bagaimana para kepala daerah di Jabar untuk mewujudkan empat pilar pembangunan tersebut,” ujarnya.