Stadion-stadion lama di Indonesia umumnya tidak punya ring 1 (ring dalam). Siapa saja bisa mendekat ke stadion, ke pintu masuk. Seleksi penonton dilakukan di pintu masuk itu. Seperti masuk gedung bioskop.
Saya ingat zaman tradisional dulu: stadion menyediakan loket penjualan karcis. Penonton antre di situ. Yang tidak punya uang ikut bergerombol di depan pintu masuk. Menunggu situasi: ikut masuk dengan cara nerombol petugas jaga atau ikut berdesakan agar penjaga karcis kewalahan.
Tahun 2018 lalu terjadi peristiwa yang sama di Kanjuruhan. Yakni saat Arema melawan Persib. Skor 2-2. Penonton masuk lapangan. Gas air mata digunakan. Tidak banyak. Pintu stadion terbuka. Yang luka-luka puluhan orang. Yang meninggal satu.
Kuncinya adalah manajemen di stadion. Dan di penjualan karcis.
Baca Juga:8 Tempat Wisata di Subang yang Lagi Hits, Murah dan Rekomended!!!Kata Mutiara Maulid Nabi Muhammad SAW, Bikin Adem!
ACAB dan 1312 mungkin bisa segera dihapus. Tapi makna di balik itu melekat sudah sangat dalam.
Merombak cara lama kadang menyakitkan, tapi masa depan tidak bisa menanti. (Dahlan Iskan)