KARAWANG-Tiga bangunan SDN Muarabaru 1 ambruk, akibat tak tersentuh rehabilitasi sejak 2008 yang membuat kayu atap lapuk.
Bangunan sekolah yang berlokasi di Praubosok Dusun RT 09/04 Kecamatan Cilamaya Wetan, juga dipicu hujan angin yang terjadi pada pukul 11.00 WIB. Tiga ruang kelas terdampak dikosongkan sementara di hari pertama pelaksanaan Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), Senin (24/10).
“Ambruk Sabtu malam. Bangunan yang terdampak ambruknya atap kaso dan kayu itu sebanyak 3 kelas atau 4 rombongan belajar. Satu diantaranya masih digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM),” ujar Kepsek SDN Muarabaru 1, Lili Suherno.
Dikatakan Lili, dua kelas diantaranya sudah diturunkan atap dan materialnya dua bulan terakhir, karena kondisinya sudah mengkhawatirkan. Sementara satu kelas masih digunakan KBM. Kenyataanya, saat ambruk, justru di ruangan yang atap dan materialnya belum ditertibkan, bahkan masih digunakan KBM siswa.
Baca Juga:DPRD Tuntut Realisasi PAD, DKP Panggil 12 Pentolan TPIBUMDes Dapat Berperan dalam Perlindungan Jamsostek di Desa
“Kami sudah mengajukan rehabilitasi saat Kepsek sebelumnya dan sekarang juga sudah dilayangkan ke Koorwilcambidik, namun memang belum ada realisasi,” katanya.
Akibat ambruknya bangunan sekolah ini, untuk sementara pihaknya membagi shift belajar siswa di kelas lainnya. Adapun pelaksanaan ANBK, masih menginduk ke SD Rawagempol Wetan dua hari ini.
Ia berharap, Pemkab Karawang melalui Disdikpora bisa segera antisipasi pembangunan dan atau rehabilitasi sekolahnya yang ambruk ini, sehingga efektifitas belajar siswa bisa kembali normal.
“Kami sudah laporkan ke Koorwil dan diberi arahan untuk merapikan setiap material yang ambruk itu. Adapun siswa, kami atur pembelajarannya dengan shift sementara, ” ungkapnya.
Sementara itu, Kades Muarabaru, Ato Sukanto mengatakan, bangunan kelas yang ambruk tersebut, terjadi pada Sabtu malam Minggu sekitar pukul 11.30 Wib. Selain material yang sudah lapuk, ambruknya gedung sekolah itu juga di hempas hujan angin yang mengguyur pada malam itu.
“Bangunan lawas ini terakhir dibangun tahun 2008. Mungkin karena lapuk dan faktor cuaca juga, jadi ambruk. Kita berharap ada perhatian lebih bagi sekolah di desanya untuk jadi prioritas rehabilitasi tahun ini juga dari Pemkab,” Harapnya.
Ditempat terpisah, Anggota DPRD Karawang Rizka Restu Amalia mengaku prihatin atas berulangnya gedung sekolah yang ambruk. Untuk Cilamaya Wetan, SDN Muara Baru 1 menjadi sekolah kedua yang ambruk setelah sebelumnya di Rawagempol Kulon.