SUBANG-Intensitas hujan mulai tinggi di wilayah potensi bencana banjir. Salah satunya di wilayah Pamanukan. Wilayah itu hampir setiap tahunnya berpotensi banjir saat musim penghujan. Oleh karenanya Pemcam Pamanukan menyiapkan strategi dalam hal pencegahan, pengendalian dan penanggulangan bila terjadi banjir. Hampir semua desa di Kecamatan Pamanukan berpotensi banjir.
Strategi yang dimaksud salah satunya adalah membuat Kampung Siaga Banjir. Ada 10 orang yang sudah dilatih soal penanganan banjir serta evakuasi warga di setiap desa.
“Ya kita sudah buat Kampung Siaga Banjir di delapan desa wilayah Pamanukan. Artinya ada 80 personel yang siap tangani banjir,” kata KasieTrantib Kecamatan Pamanukan Otong Muayad.
Baca Juga:Ridwan Kamil Capres Kebanggaan Jabar, Banyak Disukai Kaum MilenialWorkshop Pendidikan, Terapkan Model Pembelajaran Lebih Hangat Kepada Anak Didik
Soal perlengkapan penanganan banjir, Pemcam Pamanukan tidak memilikinya. Perlengkapan ada di dinas terkait seperti BPBD, Dinas Sosial, Damkar dan Tagana.
Pihaknya mengimbau warga Pamanukan agar waspada, karena musim hujan sudah tiba. Kewaspadaan itu dengan tidak membuang sampah ke sungai maupun saluran air drainase. Membuang sampah sembarang akan mengakibatkan sumbatan aliran air dan bisa meluap.
“Selain curah hujan yang tinggi, sampah juga jadi penyebab utama banjir,” tandasnya.
Sementara itu, dengan adanya Bendung Sadawarna diharapkan bisa meminimalisir pasokan air Cipunagara dari selatan, karena air akan tertampung di bending itu. Keberadaan bending itu sebagai upaya pemerintah untuk kepentingan pertanian sekaligus mengurangi dampak banjir di wilayah Pantura Subang, khususnya Kecamatan Pamanukan dan sekitarnya.
“Kita sebagai warga pemerintah harus sama-sama siap siaga dan waspada di musim hujan ini agar dampak banjir bisa diminimalisir,” tukasnya.(dan/ysp)