SUBANG– ICMI orda Kabupaten Subang menggelar dialog interaktif yang diselenggarakan di Aula Klinik An Naml Pasirkareumbi Subang.
Seminar Interaktif dengan tajuk “Benarkah Obat Sirup Penyebab Gagal Ginjal Akut Pada Anak?” dihadiri perwakilan IDI, IDAI, IAI dan PPNI tingkat Kabupaten.
Ketua ICMI Kabaupaten Subang H. Wawan Hermawan menyampaikan rasa penasaran yang mendalam pada isu kesehatan yang sedang berkembang tentang banyaknya korban jiwa pada anak akibat obat sirup.
Baca Juga:Burger Bangor Kini Hadir di PurwadadiDaftar 8 Tim Voly Putri yang Masuk Perempat Final Porprov XIV 2022
Tetapi ia meyakini bahwa Apoteker mempunyai solusi atas permasalahan cemaran pada obat sirup. Sehingga ICMI berkepentingan untuk membedah akar masalah ini dengan para stakeholder terkait.
Bertindak sebagai narasumber dr. Diana Rosifah, Sp.A., M.Kes. mewakili Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ia menyampaikan inti masalah penyakit gagal ginjal pada anak diduga akibat infeksi, EG dan DEG.
Sementara itu Apoteker Ramna Ningsih mewakili Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Subang membenarkan, bahwa obat sediaan sirup saat ini dihentikan penggunaannya sementara waktu karena adanya cemaran EG dan DEG.
“Sebagai solusinya saya merekomendasikan obat tablet atau puyer dalam sedian jadi. Disamping itu juga saya merekomendasikan obat alam yang teruji secara saintifik (fitofarmaka) dan obat gagal ginjal sesuai standar internasional,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Komisi IV DPRD Kabulaten H. Sumarna menyampaikan keluhan tentang sulitnya menyampaikan edukasi tentang obat kepada masyarakat terdalam. “Saya merasa heran karena masih mendapati banyak tenaga kesehatan di daerah yang berpraktek melebihi kapasitasnya,” katanya. (rls)