BANDUNG BARAT-Ratusan warga masyarakat dikejutkan bunyi suara sirine saat mengikuti perayaan Milangkala Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Seorang pembawa acara langsung meminta warga mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga lansia melindungi bagian kepala karena sirine itu pertanda telah terjadi gempa bumi. Ada yang langsung tanggap, tapi ada pula warga yang acuh.
Dalam gempa bumi tersebut, ternyata ada dua orang yang terjebak di atas gedung bertingkat dan mengalami luka serius sehingga perlu dievakuasi. Namun lantaran gedung juga mengalami kebakaran sehingga pertolongan dilakukan secara manual.
Baca Juga:Serunya Main Game Mobile LegendsGame Mobile Legends Game Moba 5V5
Pertolongan korban berlangsung dramatis, anggota relawan harus menaiki gedung menggunakan tangga darurat dan vertikal rescue. Tak lama kemudian, tim relawan berhasil menurunkan kedua korban dengan hati-hati untuk menyelamatkan nyawanya.
Tenyata kegiatan itu merupakan bagian dari simulasi penanganan gempa bumi yang diselenggarakan Ikatan Keluarga Taruna Mandiri (IKTM) untuk melihat sejauh mana kesiapsiagaan warga melindungi dirinya saat terjadi bencana.
Anggota relawan IKTM, Ade Rukmana menuturkan, simulasi tersebut diadakan untuk mengenalkan sekaligus mengedukasi warga bahwa di sekitar wilayah Lembang banyak potensi bencana yang harus diwaspadai.
“Untuk respon masyarakat, kayanya tadi sebagian ada yang masih diam ketika simulasi, sepertinya kurang memahami. Mungkin karena kita juga kurang sosialisasi atau mengedukasi kepada mereka,” kata Ade, Selasa (1/11).
Dia menjelaskan, wilayah Lembang memiliki sejumlah potensi bencana yang mengancam jiwa seperti gempa bumi akibat pergeseran Sesar Lembang, letusan gunung berapi, longsor, puting beliung dan banjir bandang.
Oleh karena itu, guna menghadapi ancaman tersebut, pihaknya akan lebih menggencarkan kembali edukasi untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana yang mungkin terjadi.
“Kedepannya, kami mengharapkan jika diadakan kembali kegiatan seperti ini warga lebih tanggap dan memahami karena bencana bisa datang kapan saja. Minimal tahu bagaimana mencari tempat lebih aman untuk melindungi jiwa untuk diri sendiri dan keluarga,” tuturnya.
Baca Juga:Game Mobile Legends Moba Terlaris di IndonesiaGaktibplin Sebelum ke Orang Lain, Polisi Agar Disiplinkan Diri Sendiri
Seorang warga, Gunawan (36) meminta relawan bersama pemerintah rutin memberikan edukasi dan pelatihan penyelamatan diri, evakuasi mandiri dan pemahaman menghadapi bencana mengingat kejadian seperti ini sulit diprediksi.