Sekretaris FSBP KASBI Rahmat Saputra mengatakan, selama ini banyak perusahaan yang memanfaatkan isu momen tersebut.
“Kita sangat menolak keras terhadap kajian-kajian yang menyatakan bahwanya terjadinya krisis global nantinya akan berdampak terhadap PHK buruh,” kata Rahmat Saputra.
Menurut Rahmat, perusahaan harus dapat membuktikan kalau mereka terkena dampak dari resesi global, dengan melampirkan hasil audit data keuangan perusahaan.
“Selama ini banyak perusahaan-perusahaan yang enggan menyampaikan hasil audit data keuangan perusahaan,” kata Rahmat Saputra.
Baca Juga:Daftar Hero Jungler Tersakit di Game Mobile LegendsBocoran Event 11.11 Game Mobile Legends 2022, Bisa Dapat Skin dan Diamond Gratis!
Disamping itu, Rahmat mejelaskan, audit data keuangan perusahaan pun harus dilakukan oleh pihak independen, bukan dilakukan oleh pihak internal perusahaan.
“Kita juga harus melihat objektifitas dari hasil audit tersebut. Jangan sampai audit yang dibuat, juga memang menjadi pesanan perusahaan, bahwa seolah-olah mereka terdampak dari adanya krisis perang Rusia Ukraina,” kata Rahmat Saputra.
Menurut rahmat, sejak dua tahun ditetapkanya UU Omnibuslow di Indonesia upah buruh tidak ada kenaikan. Kemudian belum lama ini, juga adanya kenaikan BBM yang itu berdampak kepada kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.
“Hari ini buruh menjadi tumbal terhadap krisis itu yang dijadikan alasan bagi mereka ya ini harus adanya PHK masal,” tuturnya.(yay/vry)