Bagi Siti Hari Pahlawan Baginya Bisa Buka Lapangan Pekerjaan Baru untuk Orang Lain

Hari Pahlawan
OWNER: Siti Maemunah, owner Dapur Melody yang bertempat di Desa Rancasari Pamanukan. CINDY DESITA/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Profesi sebagai pengusaha tak hanya dijalankan oleh pria saja, tapi juga wanita. Saat ini, ada banyak wanita Indonesia yang sukses dalam menjalankan usahanya dan berakhir bahagia.

Siti Maemunah, perempuan kelahiran Subang, 6 Januari 1991 sekaligus Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Pamanukan ini, menjadi seorang pengusaha perempuan yang tidak mengenal kata terlambat.

Berawal dari berjualan berbagai macam produk di online shop, ia mampu melihat peluang yang dapat dimanafaatkannya. Kini, ia menjadi owner atau pendiri Dapur Melody yang bergerak di bidang kuliner.

Baca Juga:Hari Pahlawan, Rahmat Bantu Ekonomi Keluarga dan Orang Sekitar56 Peserta Rebutan Posisi 10 JPT, Staf Ahli Banyak Peminat

“Dari dulu, semenjak 2011-2012 saya jualan online apa saja. Bukan hanya di bidang usaha kuliner, tapi semua hampir saya geluti,” katanya.

Siti Maemunah menceritakan, setelah lulus kuliah dirinya tidak langsung dapat kerja. Siti banting stir jualan online shop.
“Alhamdulillah ketika saya sudah memiliki tabungan, pada saat 2 Februari 2021 saya membuka usaha tempat kuliner sendiri yang dinamai dengan Dapur Melody,” jelas Siti Maemunah.
Sebagai penguasaha, Siti Maemunah juga memiliki cita-cita yang bagus, yaitu membuka lapangan pekerjaan baru untuk orang lain yang belum memiliki pekerjaan, khususnya perempuan.

“Sebenarnya usaha ini merupakan motivasi dan cita-cita saya juga. Ketika melihat teman yang di phk karena pandemi, jadi saya mikirin kalau saya bisa buka usaha sangat luar biasa. Apalagi bisa merekrut karyawan-karyawan khusunya perempuan,” ungkapnya.

Siti memiliki motivasi membuka usaha tersebut, tentunya berawal dari sebuah mimpi dan harapan besar. Siti berharap, ke depanya ingin menambah cabang usaha dan bisa memperkerjankan saudara, teman-teman, orang lain terutama perempuan-perempuan gagal.

“Saya dulu membangun ini, ketika saya gagal dalam pernikahan dan banyak yang mencaci. Ketika saya membangun ini semua berubah,” pungkasnya.
Meurutnya, semua orang pasti pernah gagal dan berada dalam titik terendah dalam hidupnya. Hal yang sangat penting dalam gagal adalah bangkit dan menyulapnya menjadi sebuah kesuksesan.(cdp/vry)

0 Komentar