KARAWANG-Kesal dengan persoalan banjir yang tak kunjung selesai, puluhan warga Desa Telukambulu Kecamatan Batujaya, menggelar aksi demo unik di lokasi yang terdampak banjir. Tak seperti demonstrasi pada umumnya, puluhan warga tersebut menyampaikan aspirasinya lewat cara mendirikan Pentas Kreasi di Panggung Apung.
Pada acara yang diberi tajuk, “Pentas Kreasi di Panggung Apung” tersebut, belasan anak usia sekolah tampil bergantian menunjukan kreasi mereka masing-masing. Ada yang membaca puisi, membaca doa sehari-hari, menghafal surat-surat pendek Alquran, dan berbagai kreasi lainnya.
Salah seorang penggagas acara tersebut, Rijal (35), mengatakan, tujuan utama diadakannya acara itu memang dimaksudkan untuk menyindir pemerintah soal fenomena banjir yang tak kunjung selesai di kampungnya.
Baca Juga:Pastikan Kenyamanan Pengalaman Digital Delegasi KTT G20 di Bali, Telkomsel Hadirkan Kemudahan Akses untuk Produk & Layanan Digital UnggulanPembelajaran Geografi Kelas XII IPS, Membuat Perencanaan Tata Ruang Wilayah dengan Memanfaatkan Google Map dan Canva
Kerja bakti warga sudah, penyampaian aspirasi ke pemerintah setempat sudah, tapi hingga saat ini permasalahan banjir di sini belum juga teratasi,” ujarnya.
Rijal mengatakan, masalah banjir akut itu terjadi karena saluran pembuangan air di kampungnya tersendat oleh limbah PDAM yang dibuang ke saluran drainase.
“Seminggu lalu warga kami melakukan kerja bakti pembersihan drainase, agar saluran air tak terhambat sampah. Tapi setelah sampah itu dibersihkan, air justru berbalik arah ke kampung kami karena persis di depan PDAM terjadi penumpukan lumpur akibat limbah,” tambahnya.
Rijal berharap, lewat acara Pentas Kreasi di Panggung Apung yang saat ini diadakan, pemerintah bisa turun tangan untuk menyelesaikan masalah banjir akut yang diderita selama bertahun-tahun ini.(use/vry)