Oleh :
1.Yulia Enshanty, S.Pd (Guru Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)
2.Drs.Priyono,MSi ( Dosen pada Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta )
Materi perencanaan tata ruang merupakan materi yang terdapat dalam pembelajaran geografi kelas 12 IPS. Perencanaan Tata Ruang adalah upaya yang dilakukan untuk menata ruang geografis, baik di lingkup nasional, regional, maupun lokal, terkait bidang ekonomi, sosial, maupun budayanya. Perencanaan Tata Ruang itu dibagi menjadi tiga macam, yaitu Perencanaan Tata Ruang Nasional, Perencanaan Tata Ruang Provinsi, dan Perencanaan Tata Ruang Kabupaten/Kota.
Dalam penataan ruang, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, yang pertama yaitu teknik atau rekayasa, hal ini berkaitan mengenai proses awal perencanaan hingga sampai ke tahapan pelaksanaan terutama yang berhubungan dengan konstruksi infrastruktur. Kedua, dalam merencanakan sebuah tata ruang wilayah tidak hanya dipengaruhi oleh biaya namun juga kegiatan ekonomi serta potensi yang berasal dari sumber daya alam maupun buatan yang terdapat di wilayah tersebut. Ketiga adalah aspek sosial dan budaya, ini berhubungan dengan karakteristik sosial dan budaya atau adat istiadat masyarakat setempat, jumlah penduduk, kehidupan sosial, kepadatan penduduk, persebaran dan lain sebagainya. Sehingga perlu dilakukan analisis terlebih dahulu untuk mengetahui dampak sosial yang akan terjadi nanti jika terdapat pembangunan.
Baca Juga:Sudah Lama Tak Terungkap, Laporan Pencemaran Nama Baik Bupati Tidak Ada KepastianMenang Aklamasi, Jaenal Pimpin PCNU Karawang
Aspek hukum dan kelembagaan juga perlu diperhatikan, hukum diperlukan untuk memberikan justifikasi yang berasal dari suatu proses pembangunan, sedangkan kelembagaan memberikan pengaruh yang amat besar dalam penataan ruang terutama para stakeholders. Adapun aspek terakhir yang tidak kalah penting dalam perencanaan tata ruang adalah aspek lingkungan. Aspek lingkungan harus diperhatikan, untuk meminimalisasi dampak pembangunan dan kegiatan perencanaan tata ruang terhadap perubahan ekologi, meminimalisasi resiko akibat perubahan terhadap bumi seperti kerusakan lapisan ozon yang mengakibatkan terjadinya pemanasan global, polusi udara, polusi air, polusi suara dan polusi tanah, dan terakhir adanya jaminan dan pembangunan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan.
Pembelajaran materi tata ruang ini cukup kompleks, sehingga diperlukan kreativitas guru dalam mengemas pembelajaran agar materi ini dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik. Metode mengajar guru sangat berpengaruh pada pemahaman peserta didik yang diajarnya. Diversifikasi cara belajar menjadikan peserta didik menjadi penasaran dan tertarik untuk mempelajari materi tersebut. Pemanfaatan teknologi bisa menjadi salah satu upaya untuk menciptakan proses pembelaran yang berbeda. Peserta didik saat ini tentu sudah tidak asing lagi dengan penggunaan ponsel pintar, dan mereka cenderung lebih asyik dengan ponsel pintar dibandingkan dengan belajar. Karena hal itulah, maka untuk mempermudah pemahaman peserta didik tentang perencanaan tata ruang, guru dapat memanfaatkan ponsel pintar, dalam hal ini dengan menggunanakan google map dan canva.