Oleh :
Chepy Aprianto
Menjaga dan melesatarikan lingkungan adalah upaya mencapai kehidupan yang lebih baik, dengan berbasis hutan, air dan lingkungan ekologi. Dengan kata lain hal ini merupakan tumpuan harapan bagi generasi yang akan datang. Namun harapan untuk memperoleh masa depan yang lebih baik lewat dukungan lingkungan alam yang ada bukanlah suatu yang alamiah, tetapi mesti dengan konsep dan harus dengan usaha dalam arti bagaimana membangun, melindungi, merawat dan melestarikan lingkungan itu sendiri. Artinya, tidaklah semua harapan itu dapat terwujud dengan sendirinya tanpa upaya dan usaha untuk menjaga kelestariannya.
Pemerintahan dunia pun melakukan usaha – usaha agar generasi mendatang bisa hidup lebih baik dengan bantuan lingkungan, hal tersebut dibuktikan dengan adanya forum – forum dunia yang memunculkan Deklarasi Stockholm, Sustainable Development Goals (SDGs), skema pengendalian iklim dan lain sebagainya. Namun faktanya membicarakan isu kerusakan lingkungan sampai saat ini masih menjadi isu yang belum ada habisnya. Dan salah satu faktornya adalah antroposentris dan sistem perekonomian kita yang cenderung eksplotatif.
Antroposentris dan Kapitalisasi
Antroposentis merupakan sebuah pandangan yang mendasarkan diri pada keyakinan bahwa manusia adalah penguasa dan penentu realitas. Oleh karena itu segala sesuatu yang berada diluar diri manusia akan diperlakukan sebagai objek yang berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan manusia. Pada konteks ini manusia menepatkan dirinya sebagai pusat alam semesta. Kondisi ini kemudian melibatkan model pengelolaan sumber daya alam yang selalu bercirikan eksploitasi dalam rangka mengejar pertumbuhan ekonomi. Namun perlu diketahui pula bahwa antroposentris ini tidak berjalan sendiri, melainkan berjalan beriringan dengan modernisasi yang mengisyaratkan adanya industrialisasi secara masif (Lailiy Muthmainnah, 2020).
Baca Juga:10 Orang dari 56 Pelamar JPT Pratama Tidak Memenuhi SyaratProgres Bendungan Sadawarna 97,2 Persen, Pengamanan Kunjungan Presiden Disiapkan
Menurunnya kualitas lingkungan hidup berjalan seiringan dengan kamampuan manusia dalam mengekplotasi alam, dalam hal ini pula melibatkan pergeseran masyarakat tradisional ke dalam masyarakat modern. Dari pergeseran masyarakat tradisional kepada masyarakat modern, perkembangan ilmu dan teknologi terjadi dengan sangat pesat. Perkembangan ilmu dan teknologi tersebutlah yang kemudian berjalan beriringan dengan perkembangan manusia dalam mengubah alam atau mengeksploitasi alam. Ditambah dengan sistem kapitalis, faktor – faktor produksi seperti sumber daya alam, alat – alat produksi dan tenaga kerja akan dikombinasikan sedemikian rupa untuk menciptakan kemungkinan terbesar bagi tercapainya keuntungan yang sebesar – besarnya. Dan untuk menciptakan keungtungan yang besar adalah dengan produksi dalam jumlah yang besar yang artinya adalah membutuhkan sumber daya yang besar pula.