SUBANG – Koordinator Bidang Latbang Badan Kependudukan Keluarga dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, Angela Sri Melani Winyarti SE MM mengatakan, paparan asap rokok bisa meningkatkan risiko stunting pada anak usia 25-59 bulan.
“Konsumsi rokok diketahui merupakan penyebab stunting, baik secara langsung melalui paparan asap rokok pada anak sejak masa kandungan, maupun secara tidak langsung,” jelas Angela Sri
Melani Winyarti kepada Pasundan Ekspres dalam sosialisasi percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan di Panorama Lembah Gunung Kujang, Cijambe, Subang, Senin (14/11).
Baca Juga:Trending di Twitter! Meme Gokil Koper Kaesang yang Nyasar dari Batik Air ke Medan12 Ide Cat Rumah Minimalis 2022, Cocok untuk Hunian Kekinian!
Akibat terpapar asap rokok selama masa kehamilan, ibu menjadi perokok pasif yang berpotensi melahirkan bayi dalam kondisi prematur, keguguran, dan kematian.
“Biasanya orang tua perokok, menyebabkan secondhand smoke yang memberi efek langsung pada tumbuh kembang anak,” ungkapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Linda Megawati SE MSi mengatakan, diadakannya kegiatan sosialisasi tersebut guna memberi edukasi dan informasi bagi masyarakat mengenai stunting.
“Dengan adanya kegiatan ini mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua baik dari edukasi, maupun informasi mengenai stunting bagi bagi ibu hamil dan balita” jelasnya. (cdp/ysp)