Diantara rombongan yang mengalami musibah, hanya tiga anak saja yang selamat. Semua korban jiwa yang tewas dimakamkan di dekat pemakaman umum yang terletak di dekat lokasi kejadiaan.
Semenjak kejadiaan itu, banyak para pengendara yang melempar koin ketika melewati jembatan kali Sewo tersebut.
Tujuannya agar diberi keselamatan selama perjalanan melintasi jalur Pantura dari gangguaan makhluk halus, tidak jelas kapan ritual lempar koin ini mulai ada.
Baca Juga:Inilah Fakta-fakta soal pembukaan Piala Dunia 2022 yang Harus Kamu KetahuiHasil Senegal Vs Belanda, Kesulitan di Awal Baru Bobol di Akhir
Namun, sebagian besar masyarakat meyakini jika tradisi ini sudah ada sejak zaman Belanda.
Keyakinan Masyarakat pada Kisah Jembatan Kali Sewo
Masyarakat sekitar juga sangat meyakini bahwa yang meminta atau menyapu koin di sekitar jembatan tersebut salah satunya adalah jelmaan makhluk halus penghuni jembatan kali Sewo.
Tepatnya pengendara yang melempar koin atau uang yaitu di sebelum dan sesudah jembatan kali Sewo, dan di Indramayu bisa sampai 100M-200M sebelum jembatan,.
Di arah Subangnya juga sama dari jara 100M-200M sebelum jembatan, pada saat lebaran tiba antrean penyapu uang di jembatan kali Sewo akan menambah panjang baik dari arah sebelum dan sesudah Indramayu dan Subang.
Tradisi melempar uang tersebut sudah lumrah dikalangan masyarakat karena, sudah ada sejak zaman Belanda sehingga sebagian masyarakat menjadikannya sebagai mata pencaharian untuk kehidupannya sehari-hari.