JAKARTA – Rencana pemerintah untuk mengimpor beras, dalam rangka memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di Perum Bulog dalam waktu dekat mendapat tanggapan dari berbagai pihak
Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) Fathan Al Rasyid mengatakan Pemerintah tidak perlu impor beras karena cadangan beras yang ada di masyarakat cukup.
“Tidak perlu impor beras, karena sebeneranya barang nya (gabah) ada di tangan petani, yang perlu dilakukan adalah gerakan penyerapan gabah dari petani. Ujar Fathan
Baca Juga:LPSK Sebut Ada Kejanggalan di Proses Hukum Perkara Penganiayaan Wartawan di KarawangKantah Kabupaten Bekasi Terapkan Prinsip Jemput Bola untuk Percepat Pelaksanaan PTSL
“Tidak perlu emosional dalam menghadapi isu ini, cadangan beras di masyarakat cukup, petani dalam rangka ketahanan pangan keluarga punya stok, pedagang pengecer juga punya stok, begitupun penggilingan, sedangkan di Bulog itu kan cuma 5% papar Fathan
“Bulog mungkin kesulitan karena tidak punya pasukan (personil) di tingkat lapangan untuk proses penyerapan gabah nya, dan yang punya adalah Menteri (Kementan), Penyuluh dan kita punya koperasi. DPP Perhiptani sekarang sudah punya koperasi yang salah satu tujuannya adalah untuk membantu pemerintah dalam mencukupi cadangan nasional dan juga untuk komersial lanjutnya.
Jadi kesimpulannya, Kita tidak perlu Impor, yang perlu dipikirkan itu bagaimana kita menjadi negara pengekspor beras selain mencukupi kebutuhan pangan sendiri, kita sebenarnya sudah cukup, sekarang bagaimana memikirkan kita bisa ekspor. Tidak usah buka hutan untuk lahan baru, kalau mau menanam padi di pinggir sungai (sawah terapung) hitung saja berapa banyak kita punya sungai yang bisa di manfaatkan. Tandas Fathan
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Ketua Forum Komunikasi (FK) Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), Andi Burhan Badurahman.
“Tidak Perlu Impor beras, walaupun cadangan beras di Bulog menipis, namun cadangan beras di masyarakat masih banyak” ujar Andi
Solusi nya agar tidak impor adalah dengan menerapkan pertanian presisi dan regeneratif perlu di terapkan tambah Andi
Tanggapan juga dating dari Ketua Umum Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor. Dalam keterangan tertulisnya Yadi Sofyan Noor mengatakan’
Baca Juga:BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasi Perlindungan Kerja Jurnalis di KarawangMediasi Warga dengan Pengembang Perumahan, Wartawan Diusir Kades
“Bulog bisa memenuhi gudangnya sesuai dengan jumlah yang sudah ditentukan jika mau membeli Gabah Kering Giling (GKG) atau beras petani dengan harga pasar. kata Yadi Sofyan Noor.